Pemerintah Dorong KEK Optimalkan Potensi dari Sektor Jasa

Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak hanya berfokus pada industri manufaktur, pengembangan KEK kini juga diarahkan untuk mengoptimalkan potensi sektor jasa. Termasuk pariwisata, pendidikan, dan kesehatan.

Langkah ini diambil sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) dan mengakselerasi pertumbuhan di luar sektor industri. Pemerintah meyakini bahwa sektor jasa memiliki peran strategis dalam menciptakan nilai tambah ekonomi jangka panjang.

"Pemerintah juga sangat mendorong beberapa sektor jasa, dengan pertimbangan utama untuk pengembangan sumber daya manusia kita dan meningkatkan daya saing dengan negara lain," ujar Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso, dikutip dari Metro Bisnis, Metro TV, Kamis, 11 September 2025.

Ia mencontohkan beberapa KEK yang telah berjalan dengan fokus pada sektor jasa, di antaranya adalah KEK Sanur yang diproyeksikan menjadi pusat layanan kesehatan berstandar internasional, serta KEK Singosari yang fokus pada sektor pendidikan.

"Untuk pendidikan, di KEK Singosari sudah ada beberapa perguruan tinggi dunia dari Inggris yang masuk dan membuka program di sana," katanya.

Meskipun nilai investasi di sektor jasa mungkin tidak sebesar industri manufaktur yang mendorong hilirisasi, pemerintah memandang dampaknya sangat signifikan. Kehadiran KEK sektor jasa diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas serta mendorong transfer pengetahuan dan teknologi.

Dengan demikian, pengembangan KEK tidak hanya diukur dari realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja fisik, tetapi juga dari kontribusinya dalam membangun fondasi ekonomi berbasis pengetahuan dan jasa yang kompetitif di tingkat global.