Muhammad Reyhansyah • 16 October 2025 10:12
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia sebagai salah satu “bright spot” ekonomi dunia di tengah ketidakpastian global.
Ia menegaskan fundamental ekonomi nasional tetap kuat dan mampu bertahan menghadapi tantangan geopolitik maupun perlambatan global.
“Indonesia merupakan bright spot dibandingkan negara lain dalam ketidakpastian global, dengan pertumbuhan rata-rata di atas 5 persen dalam tujuh tahun terakhir,” ujar Airlangga dalam pidatonya pada acara Agenda Setahun Prabowo–Gibran bertema “Optimism on 8?onomic Growth” di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten tersebut menunjukkan daya tahan tinggi. “Indonesia tumbuh 5 persen dan masih mampu berlayar dalam situasi yang tidak menentu,” lanjutnya.
Airlangga menjelaskan,
stabilitas ekonomi nasional juga didukung tingkat inflasi yang terkendali dan defisit fiskal yang terjaga. “Pertumbuhan ekonomi ini diikuti inflasi terjaga di 2,65 persen. Ini merupakan inflasi yang rendah dibandingkan negara lain,” katanya.
Ia menambahkan, disiplin fiskal menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor dan stabilitas makroekonomi. “Defisit tetap commit di bawah batas 3 persen dan rasio utang juga terendah di antara negara G20, yaitu masih di bawah 40 persen, dibandingkan dengan berbagai negara lain seperti Amerika dan Jepang,” ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyebut kondisi kredit nasional masih sehat. “Peringkat kredit rata-rata masih investment grade dan seluruh outlook-nya stabil,” tuturnya.
Dengan
kinerja ekonomi yang solid tersebut, pemerintah optimistis target pertumbuhan 8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dapat dicapai melalui peningkatan investasi, konsumsi, dan efektivitas belanja negara.
Streaming