Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Metrotvnews.com/Erlangga
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pasar modal dan pasar keuangan mencetak kinerja bagus selama satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor.
"IHSG mencapai all time high, jadi tinggi di atas 8.000," kata Airlangga dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Tak hanya pasar modal, pasar keuangan Indonesia terjaga dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari cadangan devisa yang berada di posisi USD157 miliar pada Maret 2025, dengan mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah.
"Indonesia untuk pertama kali meluncurkan
bullion bank, pada saat diluncurkan kita liat bahwa indeks harga emas itu masih di angka USD2.000an per
troy ons dan per hari ini dari Februari sampai Oktober, harga emas sudah mencapai USD4.000 per
troy ons. Jadi sudah naik yang cukup besar," ujar Airlangga.
Suntik likuiditas perbankan
(1).jpeg)
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga menempatkan dana Rp200 triliun untuk mendorong likuiditas. Airlangga menyebut, langkah ini juga memaksa perbankan menurunkan
cost of fund mereka.
"Pemerintah juga sudah melakukan hapus tagih utang UMKM. Ini adalah persoalan lama, lebih dari 20 tahun. Mereka yang tidak mampu bayar utang karena gempa bumi, banjir, dan yang lain mereka bisa dihapuskan (utang) dan Kembali berkegiatan ekonomi," ungkap Airlangga.
Acara "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" ini dihadirkan sebagai wadah diskusi strategis untuk menelaah capaian, tantangan, dan langkah konkret menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 sesuai yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Sejak awal masa pemerintahan, Prabowo-Gibran menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama. Sejumlah kebijakan telah difokuskan pada percepatan hilirisasi industri, penguatan sumber daya manusia, peningkatan investasi, transformasi digital, penguatan UMKM dan koperasi, industri kreatif, serta ketahanan pangan.
Namun, perjalanan menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah perkara mudah. Fluktuasi global, tantangan ekspor-impor, serta dinamika investasi menjadi faktor yang harus diantisipasi secara strategis. Melalui forum ini, berbagai pemangku kepentingan akan membahas langkah-langkah taktis untuk menjawab tantangan tersebut.
Forum ini akan menghadirkan 8 menteri, 8 CEO, dan 8 ekonom yang akan berdialog lintas sektor dalam format talkshow dan sesi tanya jawab. Acara akan dibuka dengan
keynote speech Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, disusul paparan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.