18 August 2023 20:14
PDIP terus melancarkan serangan terhadap Prabowo Subianto setelah empat partai sepakat mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Salah satu serangannya yaitu kebijakan food estate.
Dalam program tersebut, Prabowo mendapat tugas sebagai pengendalinya. Namun dalam sistem sistem persidensial, yang mempunyai kebijakan itu adalah Presiden Joko Widodo.
Ketua DPP PDIP Nursyirwan Soejono menyebut food estate yang digagas Presiden Joko Widodo bukan program yang salah. Namun, dalam pelaksanaan harus dievaluasi.
"Kami sangat mendukung inisiatif program untuk membangun kedaulatan pangan," kata Nursyirwan Soejono dalam program Primetime News, Metro TV, Jumat, 18 Agustus 2023.
Nursyirwan menyatakan dalam pelaksanaannya, food estate di bawah Kementerian Pertahanan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dinilai harus lebih cermat dalam melakukan program food estate ini.
"Kami sangat sepakat bahwa sebuah program itu tidak langsung bisa terlihat ," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyatakan bahwa pernyataan Nursyirwan tidak didasari pengetahuan dan informasi yang komperhensif. Sebab, Kementerian Pertahanan bukan satu-satunya institusi yang diberikan tanggung jawab soal food estate.
"Soal alokasi lahan, justru lahan yang kajiannya tidak diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," kata Habib.
Menurut Habiburokhman Kementerian Pertahanan sudah berupaya maksimal menjalankan program food estate. Saat ini, program tersebut mulai menunjukkan keberhasilan, salah satunya lahan yang dulunya rusak kini sudah bisa ditanam.
"Benar apa yang disampaikan Pak Jokowi bahwa program ini penting dan keberhasilan terus dicoba dan mendekati keberhasilan," ujar Habib.
"Orang yang kritik itu ngerti gak masalahnya?," sambungnya.
Di sisi lain, Analis Politik Ahmad Khoirul Umam menilai masalah ini di luar dugaan. Kritikan soal food estate itu bukan ide pribadi, tetapi menjadi representasi dari suara partai.
"Ini adalah serangan karambol, ketika serangan ini diarahkan kepada Pak Prabowo, tapi sejatinya arahnya mengarah kepada Pak Jokowi dan ini semakin mempertegas ketegangan politik antara Pak Jokowi dan PDIP," ungkap Umam.