19 August 2023 22:24
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berubah haluan dan merapatkan barisan ke kubu Prabowo bersama PAN, PKB dan Gerindra. Masuknya Golkar dan PAN, membawa angin segar sekaligus menyuntikkan kekuatan politik.
Sebelumnya pekan lalu, wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga adik Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo memastikan bergabungnya Golkar dan PAN atas restu Presiden Joko Widodo.
Berbekal klarifikasi dari Presiden Joko Widodo, yang juga sebagai petugas partai PDIP, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan nama Presiden Joko Widodo hanya dicatut telah mendukung Prabowo.
Sementara itu enggan ditarik-tarik dalam intrik politik, Presiden Joko Widodo memastikan dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan manuver parpol dalam berkoalisi termasuk penentuan capres dan cawapres.
Pertanyaannya jika Presiden Joko Widodo membantah, mungkinkah ada desain politik yang lebih besar di balik keputusan Golkar dan PAN mendukung Prabowo?
Meski koalisi Prabowo kini menjadi gemuk, lalu siapakah sosok calon pendamping yang akan ditunjuk? Ya biarlah koalisi Prabowo saling berembuk, asal jangan nanti saling tumpuk.