Jakarta: Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang telah membentuk fondasi banyak negara modern, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris. Di balik kebebasan berbisnis, persaingan pasar, hingga fleksibilitas konsumen dalam memilih produk, kapitalisme menjadi landasan utama bagaimana sistem ekonomi dijalankan.
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme adalah
sistem ekonomi yang ditandai oleh kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi seperti pabrik, tanah, mesin, dan modal. Dalam sistem ini, bukan negara yang menguasai seluruh sumber daya ekonomi, melainkan individu atau kelompok swasta yang memiliki kebebasan untuk mengelola dan mengembangkan usahanya secara mandiri.
Mengutip dari Britannica Kids, istilah “kapital” dalam kapitalisme merujuk pada faktor produksi, seperti tenaga kerja, alat, tanah, hingga kewirausahaan. Kapitalisme memberikan ruang bagi setiap individu untuk memiliki, mengelola, dan bersaing dalam menjalankan bisnisnya dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.
Dasar-dasar Kapitalisme
Sejarah mencatat bahwa istilah “kapitalisme” awalnya digunakan oleh kaum sosialis pada abad ke-19 sebagai bentuk kritik terhadap sistem ekonomi yang dianggap menindas kelas pekerja. Seiring waktu, kapitalisme mengalami perkembangan pemahaman dan pelaksanaan, hingga dikenal luas sebagai bentuk sistem ekonomi berbasis individualisme ekonomi.
Konsep individualisme ekonomi sendiri dipopulerkan oleh Adam Smith, tokoh pelopor ekonomi modern. Ia menyebut kapitalisme sebagai bentuk “sistem kebebasan alami” di mana individu memiliki hak moral dan legal untuk mengejar kepentingan pribadi serta memiliki properti pribadi. Negara berperan sebatas melindungi hak-hak tersebut, bukan mengendalikannya sepenuhnya.
Dalam praktik kapitalisme, seseorang bebas menentukan investasi, barang atau jasa apa yang akan diproduksi atau dijual, dan berapa harga yang ditawarkan. Tidak ada batasan alami atas keuntungan, jumlah pelanggan, atau cakupan wilayah operasi. Namun, tetap terdapat batasan hukum dan regulasi yang mengatur aktivitas pasar.
Contoh Praktik Kapitalisme
Kapitalisme tidak hanya konsep teoritis, tapi juga nyata terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh penerapannya:
- Kompetisi antarperusahaan dalam membuat produk terbaik, seperti smartphone, untuk menarik konsumen.
- Inovasi dalam transportasi publik, di mana berbagai penyedia layanan berlomba menghadirkan solusi yang efisien dan terjangkau.
- Konsumen bebas memilih, dan beralih dari satu produk ke produk lain sesuai kebutuhan dan preferensi.
- Pekerja bebas pindah kerja, mencari peluang dengan gaji dan lingkungan kerja lebih baik.
- Investor memiliki kebebasan menanamkan modalnya pada sektor yang dianggap paling menguntungkan.
Kapitalisme juga memungkinkan adanya sistem ekonomi campuran, di mana pasar tetap menjadi penggerak utama, namun pemerintah tetap menjalankan fungsi regulasi untuk menangani isu seperti polusi, kemacetan, kesenjangan sosial, pertahanan, dan keamanan publik.
Negara-Negara dengan Sistem Kapitalisme Campuran
Saat ini, sistem kapitalisme murni jarang ditemukan. Sebagian besar negara menerapkan kapitalisme campuran, yang menggabungkan prinsip pasar bebas dengan intervensi pemerintah di sektor-sektor strategis. Beberapa negara yang menerapkan sistem ini antara lain:
- Amerika Serikat
- Britania Raya
- Jepang
Dalam sistem campuran ini, pemerintah tetap hadir untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menjamin keadilan sosial, tanpa menghilangkan semangat kompetisi dan inovasi dari sektor swasta.
Kapitalisme telah memberikan banyak ruang bagi
kebebasan ekonomi dan kemajuan teknologi, namun tetap menyisakan tantangan, terutama dalam hal kesenjangan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Di tengah berbagai dinamika global saat ini, apakah kapitalisme masih menjadi sistem ekonomi yang ideal, atau sudah waktunya bertransformasi?
Jangan lupa tonton
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)