Gubernur Banten Andra Soni menyayangkan aksi Kadin Cilegon bersama dengan sejumlah pengusaha lokal yang meminta jatah proyek senilai Rp5 triliun tanpa lelang ke PT Chandra Asri Alkali (CAA).
Andra Soni menyebut, insiden dugaan permintaan jatah proyek yang dilakukan oknum Kadin Cilegon telah menjadi perhatian pemerintah pusat. Ia dan jajaran Pemda Cilegon membahas persoalan ini dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
Andra menyesalkan aksi permintaan jatah proyek senilai Rp5 triliun yang disampaikan oknum Kadin Cilegon hingga viral di media sosial. Politikus Partai Gerindra itu juga menyayangkan Kadin sebagai organisasi resmi seharusnya paham regulasi dan mendukung terlaksananya Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Saya menyayangkan kejadian tersebut ya, karena kita semua sedang berupaya bagaimana memberikan rasa nyaman kepada pelaku-pelaku industri atau pelaku-pelaku usaha dan kemudian investasi di Provinsi Banten. Sebagai Gubernur Banten yang sedang berupaya menjadi Banten yang ramah, saya sangat kecewa dan saya harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," tutur Andra Soni.
"Investasi ini bukan terkait satu dua kelompok, tapi investasi inilah terkait seluruh masyarakat Banten. Sehingga investasi yang datang ke Banten kita sambut dengan baik dan kita harapkan investasinya juga berdampak positif," lanjutnya.
Viral video yang memperlihatkan Kadin Cilegon dan beberapa ormas yang ada di Kota Cilegon diduga meminta jatah hingga Rp5 triliun kepada proyek pembangunan Chandra Asri Alkali. Dalam video berdurasi 3 menit tersebut, para pelaku diduga melakukan pengancaman dan intimidasi dengan manajemen proyek. Para pengusaha dan anggota ormas tersebut juga memaksa pemilik proyek untuk meminta pekerjaan. Mereka bahkan melarang proyek tersebut melakukan tender.