Penentuan 1 Ramadan 1446 H Gunakan Kriteria MABIMS

28 February 2025 18:11

Pemerintah menggunakan kriteria MABIMS atau kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yakni ketinggian bulan 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat dalam menentukan awal Ramadan 2025. Kriteria ini mengubah kriteria sebelumnya, yaitu ketinggian bulan 2 derajat dan elongasi 3 derajat.

Hilal merupakan bulan sabit pertama yang menjadi tanda awalnya bulan baru dalam penanggalan kalender Hijriah. Biasanya pengamatan hilal dilakukan untuk menentukan jatuhnya hari istimewa, termasuk dalam menentukan tanggal 1 Ramadan untuk memulai rangkaian ibadah di Ramadan.

Saat ini, pemerintah telah menggunakan kriteria baru dalam menentukan awal bulan hijriah yang mengacu pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021. Dalam kesepakatan tersebut, penetapan hilal pada awal bulan hijriah yang semula pada ketinggian 2 derajat dan elongasi 3 derajat serta umur bulan 8 jam, diubah menjadi ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
 

Baca juga: Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 H Digelar di 125 Titik

Kementerian Agama Republik Indonesia menyatakan kriteria baru tersebut merupakan hasil Muzakarah Rukyah dan Takwim Islam MABIMS pada 2016 di Malaysia. Kriteria itu juga diperkuat oleh Seminar Internasional Fikih-Falak di Jakarta pada 2017. 

Perubahan kriteria penanggalan Hijriah yang disepakati MABIMS ini merupakan jawaban atas banyaknya masukan terhadap kriteria sebelumnya, yaitu ketinggian bulan 2 derajat dan elongasi 3 derajat. 

Untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah, pemerintah melalui Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal pada 28 Februari 2025. Hasil dari pemantauan hilal akan dibahas bersama dengan berbagai ormas Islam pada sidang isbat di Kementerian Agama untuk menentukan tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)