Jakarta: Tuberkulosis atau TBC, merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap enteng. Jika tidak diobati, pengidapnya akan mengalami sesak hingga batuk berdahak secara terus-menerus.
Meski demikian, tidak sedikit pejuang TBC yang sembuh karena tidak pernah absen minum obat, tentunya dengan dukungan
Data TBC di Jakarta
Melansir laman Jakarta.go.id per November 2025, sebanyak 323.796 warga
Jakarta diperiksa karena bergejala TBC. Dari angka sebanyak itu, 49.152 positif kasus TBC (48.278 kasus TBC sensifit obat dan 874 kasus TBC resisten). Sebanyak 44.456 atau 90?ri total kasus telah memulai pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut pihaknya memastikan pasien TBC mendapatkan pelayanan yang mudah, dekat, dan cepat. Ia memaparkan para penderita dapat mendatangi berbagai puskesmas dan klinik di Jakarta.
Pengobatan TBC gratis di Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggratiskan pengobatan TBC dengan menggunakan fasilitas kesehatan publik (Puskesmas DKI Jakarta, Rumah Sakit Pemerintah, dst).
Sejalan dengan PHTC Presiden Prabowo mengenai pemberantasan TBC, saat ini di Jakarta sudah ada 330 puskesmas, 118 rumah sakit swasta, 53 rumah sakit pemerintahnya, dan 265 klinik swasta dengan 46 klinik pemerintah yang siap melayani TBC. Dengan jaringan ini masyarakat dapat mengakses layanan TBC lebih dekat.
Pemeriksaan gratis tersebut mencakup skrining, pendampingan, hingga pengobatan terhadap pasien hingga selesai.
Program Pemprov DKI Jakarta
- Kampung siaga TBC: program edukasi, deteksi pendampingan sosial (563 kampung)
- TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh): ini merupakan gerakan deteksi dini dan pendampingan hingga sembuh
- Jakarta Smart Check and Notify (Jakscan): inovasi digital skrining TBC Mandiri
- Peningkatan kapasitas layanan kesehatan: 832 fasilitas kesehatan penganan kesehatan (2025)
- Pengarahan pasukan putih.
Sumber: Jakarta.go.id
Streaming