Pemerintah Bolivia telah memutus hubungan diplomatik dengan Israel karena aksi militer Israel di Gaza yang mereka nilai “agresif dan tidak proporsional”.
Menteri Kepresidenan Bolivia María Nela Prada mengumumkan bahwa selain memutus hubungan diplomatik, pemerintah Bolivia juga berencana memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban konflik Palestina-Israel.
Mereka juga menuntut Israel agar segera mengakhiri blokade yang menghalangi masuknya pasokan makanan, air dan kebutuhan sehari-hari ke Jalur Gaza, serta menuding aksi blokade dan serangan Israel telah melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Bolivia dan Israel menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1950. Pada tahun 2009, Bolivia memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk protes atas serangan mereka di Jalur Gaza pada 2009, akan tetapi hubungan tersebut kembali terjalin pada tahun 2020.