Dua Tahun Berlalu, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tagih Janji Keadilan

2 October 2024 23:19

Memperingati dua tahun tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, keluarga korban dan ratusan orang menggelar doa bersama di depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Dalam doa bersama memperingati dua tahun tragedi yang menyebabkan 135 nyawa melayang itu, keluarga korban berharap ada keadilan untuk para korban.

Kuasa hukum keluarga korban, Daniel Siagian meminta kepolisian segera memproses kembali laporan model B yang dilayangkan keluarga korban ke Bareskrim Polri yang prosesnya mandek selama satu tahun. Pihak keluarga juga meminta presiden terpilih, Prabowo Subianto serius menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Kanjuruhan.

"Selain kasus pelanggaran HAM, Tragedi Kanjuruhan juga merupakan beban ataupun utang pemerintah, negara, presiden agar segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan hingga sampai hari ini, melalui mekanisme penegakan hukum pro justitia, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2000," jelas Daniel Siagian.
 

Baca juga: Peringati G30S/PKI, Mahasiswa di Cilegon Gelar Doa Bersama dan Aksi Teatrikal

Wakil Koordinator Bidang Eksternal Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Andi Muhammad Rizaldi, yang turut mendampingi keluarga korban, meminta negara memberikan keadilan kepada keluarga korban dengan mengungkap aktor utama yang harus bertanggung jawab dalam pengamanan yang berakhir menjadi tragedi dalam laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, 2 tahun lalu.

"Ingin menegaskan dan juga mendorong agar orang-orang yang sebetulnya bertanggung jawab terkait dengan peristiwa Tragedi Kanjuruhan ini tidak menempati posisi strategis, agar memudahkan dalam proses penegakan hukum. Sehingga orang-orang yang bertanggung jawab ini dapat diproses secara hukum sebagaimana mesti," tegas Andi.

Tragedi Kanjuruhan pecah usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. Sejumlah suporter tim tuan rumah masuk ke lapangan usai tim kesayangannya kalah. Aksi suporter ini direspons polisi dengan melepaskan tembakan gas air mata ke lapangan dan tribun penonton.

Akibatnya sebanyak 135 suporter Arema FC meninggal dunia, menjadikan Tragedi Kanjuruhan salah satu pertandingan sepak bola paling berdarah di dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)