Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis 9 November waktu setempat, menuduh negara-negara barat lemah dalam menghadapi kematian warga sipil di Gaza. Erdogan meminta negara-negara muslim untuk menunjukkan persatuan melawan tindakan Israel.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki akan terus melanjutkan upaya diplomatiknya untuk mengimplementasikan gencatan senjata dan mencegah meluasnya konflik.
Kritikan keras terhadap tindakan Israel di Gaza itu disampaikan Erdogan dalam pertemuan organisasi kerja sama ekonomi yang beranggotakan 10 negara di Tashkent, Uzbekistan.
Organisasi kerja sama ekonomi ini beranggotakan lima negara Asia Tengah serta Turki, Iran, Azerbaijan, Pakistan, dan Afghanistan.
Data terbaru yang dirilis oleh otoritas kesehatan di kedua belah pihak pada Rabu 8 November 2023 waktu setempat menunjukkan, konflik Hamas-Israel telah merenggut lebih dari 12.100 nyawa baik di pihak Palestina maupun Israel sejak meletus pada 7 Oktober.
Per 8 November, jumlah korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 10.569 orang, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita.