Editorial Malam: Magnet Politik Khofifah-Yenny Wahid

11 August 2023 22:00

Survei bukan segalanya. Itulah yang terjadi pada dua tokoh perempuan dari Nahdhatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid. Khofifah adalah Gubernur Jawa Timur dan Yenny Wahid adalah putri Presiden keempat Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid. 

Dua tokoh ini dalam survei tidak terlalu besar. Namun, sejumlah kalangan tetap mengadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden dalam Pilpres 2024, baik untuk bacapres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. 

Sebelumnya, sebanyak 200 kiai dan gus se-Jawa Timur merekomendasikan lima nama yang dianggap layak untuk menjadi bacapres, yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yenny Wahid, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. 

Mereka menyatakan dukungannya kepada Anies sebagai capres pada Kamis, 10 Agustus 2023. Dukungan ini dikeluarkan dengan nama Risalah Sidoresmo. Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Narukan Rembang KH Nasirul Mahasin Nursalin alias Gus Mahasin menyebut risalah itu telah diberikan langsung kepada Anies saat melawat ke Surabaya. 

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut nama-nama yang masuk radar atau diusulkan sebagai bacawapresuntuk mendampingi Ganjar Pranowo akan dikaji satu per satu. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, pihaknya membuka peluang bagi tokoh lain, seperti Khofifah dan Yenny Wahid. Namun demikian, pihaknya masih harus memetakan nama cawapres Ganjar agar sesuai dengan visi-misi dan mendukung percepatan pembangunan yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, juga tak mau kalah mendekati Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU itu mempunyai kemampuan di tingkat negara dan bangsa. "Saya kira beliau salah satu tokoh yang mempunyai kemampuan di tingkat negara dan bangsa," ujar Prabowo saat menggelar pertemuan tertutup di sebuah rumah makan di Kota Surabaya pada Senin (13/2/2023) malam WIB. 

Meskipun demikian, tidak mudah bagi mantan Danjen Kopassus ini menggandeng Khofifah, Yenny Wahid atau tokoh lain, karena Partai Kebangkitan Bangsa berancang-ancang akan meninggalkan Koalisi Indonesia Raya yang dibangun Gerindra dan PKB jika Prabowo tak meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres. 

Khofifah sendiri tidak menutup diri untuk dicalonkan sebagai bacawpres asalkan mendapat restu dari kyai-kyai sepuh NU dan PBNU. Sementara Yenny Wahid menyatakan siap dicalonkan karena dirinya orang politik sehingga harus siap ditempatkan dalam jabatan publik. 

Upaya menggandeng tokoh perempuan NU tidak menjamin kemenangan jika secara kultural atau kelembagaan tidak bergerak masif untuk memenangkan kontestasi. Contohnya, pada Pemilu 2014, pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, duet Ketua Umum PDIP dan mantan Ketua Umum PBNU tak menuai hasil yang menggembirakan. 

Kehadiran tokoh perempuan dari manapun di pentas politik patut diapreasi. Hal ini berarti stok pemimpin dari kalangan perempuan tidak defisit di negeri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)