Bank Indonesia Siapkan Strategi Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah di 2025

3 January 2025 14:55

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah di tahun 2025 akan dipengaruhi oleh berbagai faktor global. Meski demikian, BI memastikan kesiapan dengan strategi dan langkah antisipatif guna menjaga stabilitas nilai tukar dalam menghadapi dinamika ekonomi dunia.  

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Bank Indonesia, R. Triwahyono menjelaskan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menjadi perhatian utama. Ia membeberkan, meskipun The Fed melakukan pemotongan suku bunga pada Desember 2024, nada kebijakan yang diambil bersifat "hawkish".
 

BACA : Lindungi Data Nasabah, Ini Sederet Upaya BRI Tingkatkan Keamanan Siber

“Yang pertama sudah pasti yang menjadi perhatian dunia adalah The Fed. Walaupun mereka tetap melakukan pemotongan suku bunga di Desember kemarin, tone-nya relatif hawkish," ungkap Triwahyono seperti dikutip dari Headline News Metro TV, Jumat 3 Januari 2025.

Ia juga menyoroti bahwa jumlah pemotongan suku bunga The Fed yang sebelumnya diperkirakan sebanyak empat kali pada 2025 kini direvisi menjadi hanya dua kali, atau bahkan satu kali. 

"Sebelumnya diperkirakan pemotongan suku bunga di AS itu sekitar empat kali, tapi sekarang berubah menjadi hanya dua kali, bahkan ada prediksi hanya satu kali di 2025,” ujar Triwahyono. 

Lebih lanjut, Triwahyono menyoroti bahwa The Fed merevisi target inflasi AS dari 2,15% menjadi 2,5%, sehingga suku bunga diperkirakan akan bertahan lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. 

“Belum juga target inflasi kembali ke sasaran jangka panjang di 2%. Hal ini bisa mengakibatkan suku bunga di AS akan bertahan lebih lama lagi,” tambah Triwahyono. 

Triwahyono juga menyebut dinamika politik global sebagai salah satu faktor signifikan. Di Amerika Serikat, risiko government shutdown sempat mencuat, sementara terpilihnya Donald Trump untuk masa jabatan kedua (Trump 2.0) membawa pengaruh besar pada kebijakan ekonomi global.
 
BACA : Buka Perdagangan Bursa, Menkeu Optimistis Ekonomi RI Mampu Hadapi Tantangan Global

“Di AS, sempat ada risiko government shutdown, dan terpilihnya kembali Donald Trump atau Trump 2.0 juga memberikan dampak luas. Kebijakan tarif, pajak, imigrasi, dan belanja fiskal yang lebih ekspansif sudah mulai memengaruhi pasar keuangan internasional, meskipun ia belum dilantik.”  ujar Triwahyono. 

Triwahyono membeberkan, selain kebijakan The Fed, langkah bank sentral lain seperti Bank of Japan dan Bank of England yang mempertahankan tingkat suku bunga juga berdampak pada dinamika pasar keuangan global.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui berbagai langkah antisipatif. Triwahyono menyatakan, BI akan terus memantau perkembangan global dan domestik guna menyesuaikan kebijakan moneter serta intervensi di pasar keuangan jika diperlukan.

“Kami akan terus memantau perkembangan global dan domestik serta menyesuaikan kebijakan moneter jika diperlukan. Stabilitas nilai tukar menjadi prioritas utama untuk mendukung daya saing ekonomi Indonesia,” kata Triwahyono. 


(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id