Perludem Tak Terima Alasan Human Error KPU

4 January 2024 17:04

Jakarta: Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tidak terima dengan alasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyebut ada human error terkait kesalahan simulasi surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden. Alasan tersebut dinilai terlalu menyederhanakan masalah.

"Human error itu terlalu menyederhanakan masalah. Sebab, jangan lupa, pemilu itu dibiayai oleh pajak rakyat. Ada dana yang sangat besar yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pemilu," ujar Dewan Pembina Perludem Titi Angraini, dalam Metro Siang Metro TV, Kamis, 4 Januari 2024.

Titi kesal dengan alasan human error lantaran KPU sudah melakukan beberapa kesalahan. Yang terkini kasus surat suara yang dicoblos lebih awal di Taipei, Taiwan. Kemudian viral di media sosial.

Selain itu, ada kesalahpahaman soal format debat. Lalu bocor ke publik, sehingga menimbulkan perdebatan.

KPU, kata Titi, merupakan lembaga yang profesional. Kesalahan seperti ini harus dibedah sedalam mungkin. Termasuk melihat bagaimana sistem kerjanya.

"Kalau itu akibat kepemimpinan yang tidak profesional, berarti bukan sekadar human error, tetapi akibat cara kerja dari kepemimpinan kolektif kolegial KPU yang bermasalah," kata Titi.

Dia mengingatkan KPU agar tidak mengulangi kesalahan serupa ke depannya. Dia juga menuntut KPU agar segera bertanggung jawab.

Sebelumnya, KPU telah angkat bicara mengenai hanya ada dua gambar paslon dalam simulasi pilpres. Komisioner KPU RI Idham Holik mengatakan kejadian tersebut murni ketidaksengajaan.

"Terkait hal tersebut itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi," ujar Idham. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)