2 July 2025 01:57
Sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia, ekspor batu bara Indonesia dalam lima bulan pertama tahun ini turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi sekitar 187 juta ton—level terendah sejak 2022.
Penurunan ini disebabkan berkurangnya pembelian batu bara Indonesia oleh Tiongkok, yang kini lebih memilih batubara berkalori tinggi dari Rusia dan Mongolia, serta India yang beralih ke Afrika Selatan, Kazakhstan, dan sejumlah negara Afrika lainnya.
Meski penurunan ini tergolong kecil dan pendapatan negara masih tinggi, produsen dan pemerintah Indonesia perlu bersiap mengantisipasi penurunan ekspor batu bara nasional.
Penurunan harga batu bara global berakibat semakin kompetitifnya harga batu bara kalori tinggi dengan batu bara kalori rendah. Dari segi pemanfaatannya, batu bara dengan nilai kalori lebih tinggi akan menghasilkan lebih banyak energi untuk setiap dolar yang dibelanjakan.
1 juta ton batu bara dengan nilai kalori tinggi dapat menggantikan 1,2 hingga 1,5 juta ton batu bara kalori rendah. Signifikansi efisiensi itulah yang menjadi alasan India dan Tiongkok memangkah secara tajam permintaan batu bara dari Indonesia dan mengalihkan ke negara-negara produsen batu bara dengan kalori lebih tinggi.
Baca juga: Kenapa Kalimantan Punya Banyak Cadangan Batu Bara? Ini Alasannya |