Dok. MI
Riza Aslam Khaeron • 1 July 2025 19:28
Jakarta: Kalimantan dikenal sebagai salah satu pusat tambang batu bara terbesar di dunia.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kalimantan memiliki cadangan batu bara terbanyak di Indonesia, dengan Kalimantan Timur khususnya memiliki total cadangan batu bara (terbukti + terkira) sebanyak 10,951,367 juta ton.
Banyaknya cadangan batu bara di wilayah ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan hasil dari proses geologi panjang yang berlangsung selama puluhan juta tahun.
Melansir penelitian M C Friederich, dkk dalam “The Geological Setting of Indonesian Coal Deposits” publikasi The AusIMM Proceedings tahun 1999, terdapat sejumlah faktor ilmiah yang membuat Kalimantan sangat kaya akan batu bara. Berikut penjelasannya.
Gambar: Peta distribusi batu bara di Indonesia, tahun 1999. (M C Friederich, dkk)
Kekayaan batu bara di Kalimantan sangat dipengaruhi oleh sejarah geologi dan keunikan alamnya sejak puluhan juta tahun lalu. Salah satu faktor utama adalah lingkungan pembentukan rawa-rawa tropis yang sangat luas di Kalimantan sejak Zaman Eosen (sekitar 56–34 juta tahun lalu).Baca Juga: 7 Negara dengan Konsumsi Batu Bara Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa? |
Proses alami ini menghasilkan batu bara dengan kadar abu dan sulfur sangat rendah, serta lapisan batu bara yang tebal, khususnya pada batu bara Miosen.
“Sebagian dari gambut tersebut adalah gambut kubah, yang tumbuh di atas permukaan air tanah normal, di bawah iklim dengan curah hujan sepanjang tahun; gambut ini tumbuh di atas tingkat yang memungkinkan masuknya mineral melalui aliran air, sehingga menghasilkan kadar abu dan sulfur yang rendah, dan di beberapa tempat menghasilkan batu bara yang sangat tebal,” mengutip penelitian Friederich, dkk, 1999.
Namun, keunggulan terbesar Kalimantan justru terletak pada keberadaan cekungan-cekungan sedimen raksasa seperti Kutai, Barito, Asam Asam, dan Pasir.
Cekungan-cekungan ini terbentuk akibat proses geologi aktif dan berulang sejak Zaman Eosen, mulai dari pembentukan graben, pengangkatan antiklin, hingga penutupan oleh sedimen laut saat transgresi.
Cekungan inilah yang berperan sebagai “wadah raksasa” tempat material organik dan endapan gambut terus-menerus tertimbun selama jutaan tahun, hingga akhirnya berubah menjadi lapisan batu bara yang sangat tebal dan luas.
Selain itu, faktor paling khas dari Kalimantan adalah ketebalan lapisan batu baranya yang luar biasa, terutama dari periode Miosen.
Di sinilah Kalimantan berbeda dengan daerah lain: batu bara Miosen di Kalimantan bisa memiliki ketebalan puluhan meter, rendah abu dan sulfur, serta mudah ditambang. Inilah sebab utama mengapa Kalimantan jadi pusat produksi dan ekspor batu bara Indonesia.
Semua keunggulan ini tidak terlepas dari kombinasi keunikan cekungan geologi, rawa gambut kubah, iklim khatulistiwa, dan proses tektonik yang terus berlangsung hingga sekarang.