Ilustrasi tambang batu bara. Foto: dok MI/Gino Hadi
Jakarta: Batu bara masih menjadi sumber energi utama di banyak negara meski dunia mulai beralih ke energi terbarukan. Konsumsi batu bara berperan besar dalam pembangkitan listrik, industri baja, dan kebutuhan energi lainnya.
Negara-negara dengan konsumsi batu bara terbesar umumnya juga merupakan negara dengan industri besar dan populasi terbanyak di dunia. Berdasarkan data Worldpopulationreview tahun 2025, Indonesia menempati posisi lima besar dunia. Lantas, siapa saja negara dengan konsumsi batu bara terbesar saat ini?
1. Tiongkok
Tiongkok mencatat konsumsi batubara 91,9 exajoule pada tahun 2023, atau sekitar 56% dari total konsumsi global, menjadikannya konsumen batubara nomor satu di dunia.
Pertumbuhan permintaan energi Tiongkok dipicu oleh peningkatan kebutuhan listrik sebesar 7% pada 2023, yang sebagian besar dipenuhi melalui pembangkit listrik tenaga batubara akibat keterbatasan pasokan energi alternatif seperti hidroelektrik.
Bahkan, meski energi terbarukan terus berkembang, pangsa batubara dalam total listrik Tiongkok tetap mendominasi di kisaran 59% pada 2024 .
Data IEA juga menunjukkan bahwa permintaan global batubara mencapai rekor tertinggi 8,70 miliar ton pada 2023, dengan Asia—dipimpin Tiongkok & India—menyumbang lebih dari 80% konsumsi dunia.
2. India
India berada di peringkat kedua dunia berdasarkan konsumsi
batu bara, dengan penggunaan mencapai 22 exajoule pada tahun 2023—jumlah ini melebihi total konsumsi Eropa dan Amerika Utara secara bersama-sama.
Lonjakan konsumsi ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat, ekspansi industri, pembangunan infrastruktur, dan meningkatnya kebutuhan listrik, terutama selama gelombang panas yang meningkatkan penggunaan pendingin udara.
Sumber energi ini menyumbang tiga perempat dari total kapasitas pembangkitan listriknya, menjadikannya tolok ukur ketergantungan India terhadap sumber fosil .
Meski negara ini juga agresif dalam mengembangkan energi bersih—dengan tambahan 30 GW kapasitas terbarukan sepanjang FY 2024/25—batu bara tetap menjadi tulang punggung sistem kelistrikan negara karena infrastruktur dan administratif belum cukup siap memenuhi permintaan yang terus meningkat.
3. Amerika Serikat
Amerika Serikat mengkonsumsi 8,2 exajoule
batu bara pada tahun 2023. Meski masih menjadi salah satu konsumen batu bara terbesar di luar Asia, tren penggunaan batu bara di AS terus menurun dalam dua dekade terakhir akibat transisi menuju energi bersih dan gas alam murah.
Batubara kini hanya menyumbang sekitar 9% dari total konsumsi energi primer AS, jauh turun dari puncaknya yang mencapai 37% pada tahun 1950. Sektor kelistrikan yang dulu sangat bergantung pada batu bara kini hanya menggunakan sekitar 16% batubara untuk pembangkit listrik nasional.
Penurunan ini dipicu oleh penutupan banyak pembangkit
batu bara lama dan peralihan ke energi terbarukan dan gas alam.
Meskipun demikian, Amerika Serikat masih tetap menjadi pemain utama di pasar global, baik dalam konsumsi maupun ekspor batu bara, khususnya jenis batu bara berkualitas tinggi untuk industri baja.
4. Jepang
Jepang menempati peringkat keempat dunia dalam konsumsi batubara, dengan penggunaan mencapai 4,54 exajoule pada tahun 2023.
Batubara menyumbang sekitar 28,5% dari total produksi listrik Jepang pada 2023, turun dari 30,6% di tahun sebelumnya . Sektor industri—terutama baja dan semen—menyerap hampir dua pertiga dari total konsumsi batubara
Meski begitu, Jepang secara proaktif merencanakan pengurangan ketergantungan terhadap batubara. Rencana masa depan termasuk menutup sekitar 100 pembangkit batubara tua dan tidak membangun pembangkit baru tanpa teknologi penangkapan karbon (CCS).
Pemerintah berkomitmen menurunkan pangsa batubara menjadi 19% dari bauran energi listrik pada 2030 dan menargetkan netral karbon di tahun 2050.
5. Indonesia
Indonesia menjadi negara kelima dengan konsumsi
batu bara terbesar di dunia, dengan penggunaan mencapai 4,32 exajoule pada 2023, menurut WorldPopulationReview. Konsumsi domestik terus naik seiring pertumbuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), ekspansi industri pengolahan mineral, dan program hilirisasi pertambangan nasional.
Sekitar 48,6% produksi dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation), termasuk sektor manufaktur, transportasi, dan smelter nikel. Hal ini menjadikan Indonesia tidak hanya produsen dan eksportir utama, tetapi juga menjadi pasar domestik utama di Asia Tenggara.
Lonjakan konsumsi ini mendorong pemerintah untuk mengatur pasokan nasional agar tetap stabil, terutama di tengah fluktuasi harga dan permintaan ekspor dunia. Namun, tingginya konsumsi domestik juga menjadi tantangan serius terhadap upaya transisi energi ke sumber yang lebih ramah lingkungan.
6. Rusia
Rusia menempati peringkat keenam dunia dalam konsumsi batu bara, dengan penggunaan mencapai 3,83 exajoule pada tahun 2023, menurut WorldPopulationReview .
Dalam satuan metrik, ini setara dengan sekitar 291 juta short ton pada 2022, naik dari 273 juta short ton di 2021, berdasarkan data EIA .
Meskipun produksi masih tinggi, konsumsi domestik batubara—terutama untuk energi dan industri—menurun sejak masa puncak, dan terus mengalami pengalihan ke gas alam, tenaga nuklir, serta energi terbarukan. Porsi batubara dalam bauran listrik nasional turun dari 18 % (2022) ke sekitar 15 % (2024) .
Sementara itu, pasokan domestik batubara masih mengalir stabil, didukung oleh cadangan melimpah dan efisiensi logistik dari daerah tambang utama seperti Kuzbass—yang menyumbang sekitar 60 % produksi keras dan 80 % batubara kokas nasional .
7. Afrika Selatan
Afrika Selatan berada di peringkat ketujuh dunia dalam konsumsi batubara, dengan penggunaan mencapai 3,33 exajoule pada 2023.
Batubara menjadi tulang punggung sistem energi nasional, menyumbang sekitar 70% dari total energi primer dan 83% dari pembangkit listrik, terutama dari wilayah Mpumalanga melalui pembangkit-pembangkit besar seperti Arnot, Kendal, dan Kusile.
Meski konsumsi mengalami penurunan tahunan kecil (?1,6% YoY), tren menuju energi bersih juga berjalan perlahan: pemerintah menargetkan kapasitas energi terbarukan bertambah 20 GW pada 2030, sementara pembangkit batubara tua secara tidak langsung memasuki fase penghentian modal awal .
Melansir Worldpopulationreview, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat tetap menjadi tiga negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia. Indonesia masuk lima besar dunia, menegaskan posisinya sebagai negara kunci dalam industri
batu bara global.
Tantangan ke depan adalah mengelola konsumsi dan produksi batu bara secara berkelanjutan di tengah transisi energi dunia menuju sumber yang lebih ramah lingk