Pimpinan tinggi umat Katolik, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Kesedihan tentunya menyelimuti jemaat yang ditinggalkan, tak terkecuali di Indonesia. Kedutaan Besar (Kedubes) Takhta Suci Vatikan di Jakarta memberikan kesempatan kepada semua orang yang ingin berdoa dan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Sebagai bentuk duka atas maninggalnya pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan Paus Fransiskus, Kedubes Vatikan di Indonesia yang berada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) terlihat mengibarkan bendera setengah tiang sejak Senin, 21 April 2025. Kemudian Kedubes Vatikan juga membuka pintu lebar untuk masyarakat yang ingin mendoakan dan memberikan penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus.
Tidak hanya bagi para imam (pastor), brother (
biarawan), dan suster (biarawati), namun masyarakat umum dan umat Katolik dipersilakan untuk datang ke Kedubes Vatikan untuk melakukan penghormatan terakhir.
Kedubes Vatikan terjadwal akan dibuka mulai hari ini, Selasa, 22 April 2025 hingga Kamis, 24 April 2025, tepatnya pada pukul 10.00-12.00 WIB, kemudian dilanjutkan pada pukul 14.00-17.00 WIB. Namun untuk hari Kamis, hanya dibuka sampai pukul 16.00 WIB, karena pada hari tersebut akan dilakukan perayaan
ekaristi arwah di Gereja Katedral pada pukul 18.00.
Paus Fransiskus meninggal di umur 88 tahun
Paus Fransiskus meninggal pada Senin, 21 April 2025 pagi waktu Roma. Dia diketahui meninggal di umur 88 tahun karena menderita penyakit
bronkitis kronis. Sebelumnya, Dia sempat dirawat di rumah sakit dan keluar pada 23 Maret 2025 lalu.
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana. Dari kesederhanaannya tersebut, Dia bahkan memilih untuk menginap di Kedubes Vatikan saat melakukan kunjungan apostoliknya ke Indonesia dan menolak tawaran fasilitas
hotel mewah yang ditawarkan.
Saat berkunjung ke Indonesia, Paus Fransiskus juga menggunakan mobil yang sangat sederhana. Dengan tulus dirinya menyapa masyarakat dan umat di
Indonesia dengan menurunkan jendela mobil yang dia naiki. Bahkan ketika Paus Fransiskus baru saja tiba di Indonesia setelah perjalanan panjang dari Vatikan, Dia menyempatkan diri menerima tamu dan bertemu dengan anak-anak serta
pengungsi dari kaum terpinggirkan.
Dari kesederhanaannya itulah, masyarakat Indonesia berbondong-bondong menuju Kedubes Vatikan untuk melihat sosok pimpinan tinggi umat katolik itu. Dia juga sempat memberikan doa kepada
ibu hamil yang menghampirinya dan menyapa anak-anak yang menunggu dirinya ke kedubes Vatikan, padahal saat itu dirinya akan beristirahat.
Paus pertama yang dimakamkan di Basilika Santa Maria Magiore setelah satu abad
Paus Fransiskus dijadwalkan akan dimakamkan setelah sembilan hari masa berkabung. Berbeda dengan Paus pendahulunya, Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan di Basilika
Santa Maria Magiore tepatnya di sebrang sungai Tiber Roma sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Dia menjadi Paus pertama yang dimakamkan di sana setelah lebih dari satu abad.
Lokasi tersebut dipilih Paus Fransiskus karena dirinya merasa ada kedekatan dengan lingkungan tersebut. Di mana setiap minggu pagi, Ia selalu berdoa di sana, kemudian sebelum dan sesudah melakukan
perjalanan luar negeri, Ia juga berdoa di hadapan gambar Santa Perawan Maria.
Paus Fransiskus sendiri lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah Flores di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936. Ia merupakan seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus
Katolik Roma Pertama di Benua Amerika. Dia terpilih sebagai paus ke-266 setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)