Dedi Mulyadi Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama Sekolah Militer

2 May 2025 21:30

Dua kota di Jawa Barat, Purwakarta dan Kota Bandung memulai program pembinaan terhadap pelajar bermasalah. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengklaim para peserta senang mengikuti program pembinaan ini. 

Pembinaan bagi pelajar bermasalah di barak militer sudah dimulai tepat di Hari Pendidikan Nasional. Sebanyak 39 siswa dari Purwakarta dan 30 dari Kota Bandung mulai mengikuti program yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Para pelajar akan mengikuti program pendidikan karakter dan disiplin yang dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III/Siliwangi dan Resimen Armed 1 Kostrad Purwakarta. 

Dedi Mulyadi menegaskan para pelajar yang mengikuti program pembinaan ini adalah yang tindakannya mengarah ke kriminal dan harus seizin orang tua. Nantinya mereka akan dididik secara benar, gizi yang cukup dan turut menjalani kegiatan olahraga.

"Mereka sangat happy saya lihat hari ini. Gimana enggak happy, gizinya cukup, istirahatnya cukup, olahraganya cukup, sistem pembelajaran di sekolahnya cukup. Kan mereka tetap belajar di sekolah, cuman gurunya aja ngajarnya di sana," ucap Dedi di Rindam III/Siliwangi, Jumat 2 Mei 2025.

 
Baca juga: Dititah Prabowo, Menaker Kaji Penghapusan Tenaga Kerja Outsourcing

Hari pertama setelah dititipkan pihak orang tua dan sekolah ke barak tentara, 39 pelajar mulai menjalani rutinitas pendidikan disiplin di markas Resimen Armed 1 Kostrad Purwakarta. Dua pelajar di antaranya turut mengikuti ujian sekolah semester akhir untuk kelulusan sekolah yang dipantau oleh guru masing-masing.

"Jadi kita enggak enggak berubah, hanya penambahan aja penguatan pendidikan karakter. Jadi seperti biasa mereka semua, hanya gurunya nyamperin di sini," jelas Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, di Purwakarta, Jumat, 2 Mei 2025.

Sementara di wilayah Kabupaten Bandung Barat resmi bekerja sama dengan Kodim 0609/Cimahi dan Kemenag Bandung Barat untuk membina pelajar bermasalah. Peserta program akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

"Tujuannya itu bukan untuk memberikan efek jera yang negatif, supaya menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang saleh gitu aja," jelas Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail.

Selama menjalani program pembinaan, para siswa akan mendapat 60% giat kedisiplinan, 40% wawasan kebangsaan cinta Tanah Air, hingga materi pelajaran sekolah, serta bimbingan konseling dan psikologis. Diharapkan program ini dapat membantu anak-anak Indonesia menjadi Generasi Emas
2045. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)