PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai subholding upstream Pertamina terus berkomitmen untuk berkontribusi pada ketahanan energi nasional. Sebagai lini di bidang hulu migas, PHE terus melakukan eksplorasi dengan target sumber daya yang siginifikan.
Dalam rangkaian outbound bersama media nasional, Direktur Ekplorasi Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng menyampaikan bahwa pada awal tahun ini, pengeboran eksplorasi yang dilakukan telah berhasil menemukan beberapa sumber migas baru. Di antaranya pengeboran sumur anggrek violet di Sumatera Selatan, sumur astrea di Riau, dan sumur julang emas di Sulawesi.
Eksplorasi yang dilakukan setelah melalui proses yang panjang seperti mature area atau memutakhirkan kosep eksplorasi di ladang migas dengan teknologi terbaru untuk menunjang pencapaian target produksi jangka pendek. Hal ini merupakan strategi pertama yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi dalam melakukan eksplorasi migas.
Strategi kedua yang dilakukan yaitu, PHE melakukan eksplorasi di area emerging atau frontier yang lebih beresiko, tapi menjanjikan peluang penemuan sumber daya besar guna memenuhi target pertumbuhan produksi migas jangka panjang. Contoh wilayah eksplorasi di area frontier saat ini yaitu pemboran sumur wildcat tedong, Sulawesi Tengah dengan indikasi kolom migas yang cukup tebal.
"Kalau kita lihat sekarang posisi kita di 2023, itu masih sangat jauh dari cita-cita kita di 2045 yang konon katanya kita berharap untuk menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia. Tetapi apakah roadmap menuju ke sana itu sudah menunjukkan tren positif atau tidak? Itu yang mungkin perlu kita cermati. Ini masih jauh. 20 tahun tersisa, kita harus melakukan lonjakan yang sangat-sangat besar," ujar Direktur Ekplorasi Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng.
Streaming