PDN Diretas, Potensi Kerugian Ekonomi Capai Rp6,3 Triliun

3 July 2024 15:58

Jakarta: Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebut potensi kerugian ekonomi akibat peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) ditaksir hingga Rp6,3 triliun. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ada surplus usaha yang hilang dari lumpuhnya PDN sebesar Rp2,7 triliun. Lumpuhnya PDN ini menghambat aktivitas ekonomi dan menjadikan lebih lambat.

Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda mengatakan, penerimaan pemerintah yang hilang sebesar Rp17 miliar dari layanan yang lumpuh dan potensi ekonomi yang hilang.
 

Baca: Imbas Peretasan PDN, Kominfo dan BSSN Diminta Diaudit

Sebagai contoh,  pelayanan paspor yang lumpuh. Pelayanan lebih lambat dapat membuat pembuatan paspor menjadi lebih lama . Hal ini berdampak ada potensi kehilangan pengurusan paspor ketika sistem lumpuh.

Sebagai informasi, Kelompok peretas Brain Cipher berjanji bakal memberikan kunci enkripsi untuk membuka akses data Pusat Data Nasional (PDN) hari ini, Rabu, 3 Juli 2024. Mereka bakal merilisnya secara cuma-cuma.

Janji mereka ditulis dalam sebuah unggahan dan diposting oleh akun monitoring dark web kemarin, Selasa, 2 Juli 2024. Brain Cipher diduga bertanggung jawab atas serangan ransomware ke PDN Sementara 2. 

Brain Cipher mengungkapkan alasan mereka merilis kunci enkripsi secara gratis. Mereka ingin mengingatkan pemerintah Indonesia bahwa pemerintah memerlukan keamanan siber yang lebih kuat. Terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM).




Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)