Warga Bengkalis Menangguk Untung Lewat Batik Pompa Angguk

Kabupaten Bengkalis, Riau, tidak hanya dikenal sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia. Ternyata, daerah tersebut juga menghasilkan kerajinan batik unik bermotif pompa minyak.

Kabupaten Bengkalis berada di bagian utara provinsi Riau. Wilayah yang berbatasan dengan Malaysia ini kaya sumber daya alam minyak bumi. 

Ratusan pompa minyak atau warga setempat menyebutnya pompa angguk bisa dijumpai di Blok Rokan, Kecamatan Mandau. Dari kawasan industri inilah, sekelompok ibu rumah tangga terinspirasi membuat batik bermotif pompa minyak sebagai kerajinan khas daerah.

Pengrajin binaan Pertamina Hulu Rokan memulai usaha di Galeri Batik Mandau sejak 2021. Industri rumah tangga yang dirintis terus berkembang dan bertahan hingga kini.

Pengrajin menggunakan kuas dan canting saat membentuk pola serta mewarnai batik. Untuk menarik minat masyarakat, pembatik membuat corak pompa minyak. Ikon Kabupaten Bengkalis bernuansa Melayu ini menghiasi kain sepanjang 1x3 meter. 
 

Baca juga: Tips Sukses Berbisnis Batik secara Online

Selain motif pompa minyak, terdapat juga motif pucuk rebung, daun sirih, songket, dan gajah Sumatera. Namun pengrajin mengaku motif pompa angguk paling diminati masyarakat karena terlihat unik dan melambangkan identitas daerah.

Sebanyak 10 pekerja dari kelompok ibu PKK ini mendapatkan bantuan peralatan dan pemasaran dari Pertamina Hulu Rokan.

Menurut pengrajin, mereka mampu menghasilkan 3-5 kain batik dalam sehari. Produk UMKM ini dijual rata-rata Rp300 ribu per lembar.

Pengrajin meraup untung karena batik khas Bengkalis disukai banyak orang, terutama pengunjung dari luar daerah. Jika pesanan memuncak, keuntungan bisa mencapai Rp10-15 juta.

Selain batik, pelaku UMKM juga memproduksi berbagai perlengkapan rumah tangga seperti tas, tudung saji, dan perhiasan. Kreativitas warga Mandau ini pernah dipamerkan di Forum Kapasitas Nasional di Kota Batam, Kepulauan Riau pada 2023.

Pengrajin mengaku usaha tradisional yang ditekuni mampu menambah pendapatan. Warga berharap bantuan pembinaan terhadap industri kecil semakin meningkat di masa depan. Sehingga mengangkat ekonomi keluarga dan mengurangi angka pengangguran.