NEWSTICKER

Tag Result:

Goenawan Mohamad Pamerkan 30 Karya Seni Intaglio dan Litografi

Goenawan Mohamad Pamerkan 30 Karya Seni Intaglio dan Litografi

Nasional • 10 days ago

Usia tak menyurutkan daya cipta Goenawan Mohamad untuk menciptakan sebuah karya. Begawan kebudayaan itu menggelar pameran tunggal dengan berbagai koleksi karya grafis berjudul 'Santiran' di sebuah galeri GC Artspace Rumah Miring, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Sekitar 30 karya grafis dengan teknik intaglio dan litografi dipamerkan mulai dari 30 November sampai 10 Desember 2023.

Seluruh karya tersebut merupakan hasil residensi Goenawan Mohamad untuk menekuni seni grafis di salah satu studio printmaking populer di Indonesia, Devfto Printmaking Institute di Ubud, Bali. Seniman serba bisa asal Batang itu mengikuti residensi sejak pertengahan 2022 hingga sekarang.

Pameran Santiran ini setidaknya menampilkan karya intaglio berpokok perupaan aneka rupa dan gaya hewan antara lain paus, sapi dan gambar manusia berlatarkan mobil.

Intaglio atau teknik cetak dalam sendiri merupakan jenis seni rupa grafis yang pembuatan karyanya menggunakan pelat alumunium yang dibentuk menggunakan benda tajam, agar dapat menghasilkan goresan yang dalam. Goresan dalam pelat aluminium tersebut diberi tinta dan disapukan pada permukaan kertas yang dibasahi.

Sementara itu,litografi atau teknik cetak datar merupakan teknik cetak yang memanfaatkan pelat atau papan cetak datar untuk membuat bagian gambar dan bukan gambar berada pada ketinggian sama untuk memisahkannya. Cetak datar menggunakan lapisan emulsi yang membuat bagian gambar akan menarik tinta sedangkan bagian bukan gambar akan menolak tinta.

Menurut seorang pengunjung, dalam menciptakan koleksi karyanya kali ini, Goenawan menggambarkannya cenderung secara spontanitas. Dalam berkarya, Dia tidak digerakkan oleh ide, tetapi mengandalkan kebebasan tangan atas dorongan dari dalam dirinya yang menggerakkan.

Dalam catatan pengantarnya oleh Goenawan Mohamad yang berjudul 'Santiran' ini, santir boleh diartikan sebagai citra atau imaji sehingga dalam kata santiran terkandung arti citraan, bayangan atau pantulan. 

Proses kreasi setiap seniman melibatkan kerja menyantir dalam arti yang paling mendasar, memproyeksikan citra tertentu ke dalam apa-apa yang mungkin mewujud secara visual dan taktil.

Firdaus Alamhudi Gelar Pameran Seni Lukis Bertajuk 'Dedikasi Tiada Henti'

Firdaus Alamhudi Gelar Pameran Seni Lukis Bertajuk 'Dedikasi Tiada Henti'

Nasional • 13 days ago

Salah satu pelukis berbakat Indonesia, Firdaus Alamhudi menggelar pameran lukis yang ke-137 di Hotel Le Meridien Jakarta. Melalui pameran ini, Firdaus menunjukkan konsistensi sebagai seorang pelukis yang menggunakan media bulu dalam berkarya.

Di malam pembukaan pagelaran lukisan bertajuk 'Dedikasi Tiada Henti', Firdaus Alamhudi menunjukkan eksistensinya sebagai pelukis dengan karya yang menggambarkan tokoh nasional, kemanusiaan, kaligrafi dan lingkungan hidup.

Pameran Firdaus Alamhudi yang ke-137 ini dibuka Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP), Japto Soelistyo Soerjosoemarno serta tampak hadir seperti Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Melalui pameran ini Firdaus menunjukkan dedikasi dan konsistensi sebagai pelukis yang menggunakan media bulu sebagai basis utama dalam melukis.

Art Jakarta 2023 Diikuti 68 Galeri

Art Jakarta 2023 Diikuti 68 Galeri

Nasional • 21 days ago

Pameran Art Jakarta 2023 diikuti oleh 68 galeri, yakni 40 galeri lokal serta 28 galeri dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Rusia dan Australia.

Pameran yang berlangsung dari tanggal 17 - 19 November 2023 tersebut berhasil menarik kedatangan ribuan pecinta seni dan kolektor.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan, pemerintah mendukung penuh kegiatan-kegiatan seperti ini. Selain meningkatkan perekonomian, pameran ini juga meningkatkan motivasi para seniman untuk terus berkarya. 

Dalam pameran kali ini, UOB Indonesia selaku mitra ART Jakarta turut menampilkan 26 karya dari 18 pemenang ajang UOB Painting of the Year dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut orang dalam industri terkait, skala pameran dan jumlah pengunjung kali ini menunjukkan bahwa pasar seni rupa Indonesia sedang booming dan menarik perhatian pasar seni global.

Pameran Seni 'Yesterday, I Wrote The Future' Resmi Digelar

Pameran Seni 'Yesterday, I Wrote The Future' Resmi Digelar

Nasional • 22 days ago

Pameran seni 'Yesterday, I Wrote The Future' diresmikan langsung oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok dan Menparekraf Sandiaga Uno. Pameran ini digelar di CAN'S Gallery, Jakarta Pusat hingga 29 November 2023. 

Pameran ini menunjukkan perkembangan lanjutan dari proliferasi perhelatan seni rupa internasional hingga demokratisasi pasca reformasi di Indonesia. 

Sementara seni media Korea Selatan pada pameran ini menunjukkan ide-ide yang telah berkembang melampaui perhatian pada inovasi teknologi. 

Sejumlah karya seniman Tanah Air dari Agan Harahap, Edy Susanto, Irene Febry, serta Park Hyungjin dari Korea Selatan mewarnai CAN'S Gallery. Pameran ini adalah hasil kolaborasi antara Asosiasi Galeri Seni Indonesia (AGSI) dan Galleries Association of Korea.

"Wujud kolaborasi itu sangat membantu untuk perkembangan dunia seni rupa. Tujuannya kita hubungan ini berkelanjutan, dilanjuti dengan event-event bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di Korea," ungkap Ketua Asosiasi Galeri Seni Indonesia, Maya Sujatmiko.

"Jadi bukan saja seniman Korea yang datang ke Indonesia, harapannya adalah membawa seniman Indonesia ke Korea juga," tambahnya. 

Kofice Gelar ASEAN-Korea Innovative Culture Exhibition

Kofice Gelar ASEAN-Korea Innovative Culture Exhibition

Nasional • 23 days ago

Korean Foundation for International Cultural Exchange (Kofice) bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata menyelenggarakan acara perayaan perubahan seni budaya di tengah perkembangan teknologi.

Acara khusus untuk merayakan perubahan seni budaya dan industri kreatif di tengah perkembangan teknologi di kawasan ASEAN-Korea ini menggambarkan dampak teknologi bagi seniman sekaligus secara pemanfaatannya.

Adapun kegiatan diikuti para seniman dari beberapa negara seperti Indonesia, Filipina dan Thailand. 

Sejumlah rangkaian acara digelar dalam forum dengan tema 'ASEAN-Korea Innovative Culture Exhibition, Perseverance: Art Crossing Borders'. Forum acara sendiri digelar selama dua hari, sementara pameran digelar selama 13 hari yakni mulai dari 14 hingga 25 November.

President of the Kofice, Kil-Hwa Jung mengatakan perkembangan teknologi khususnya artificial intelligence (AI) tentunya akan memberikan dampak dalam segala aspek, termasuk seniman. Dengan adanya acara ini diharapkan para seniman bisa berbaur dengan batasan-batasan termasuk dengan perkembangan teknologi yang kian pesat.

Seniman Asal Indonesia dan Korea Selatan Unjuk Gigi di Can's Gallery Jakpus

Seniman Asal Indonesia dan Korea Selatan Unjuk Gigi di Can's Gallery Jakpus

Nasional • 23 days ago

Masih dalam suasana peringatan 50 tahun kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, kali ini kolaborasi kedua negara merambah hingga ke dunia seni dalam pameran bertajuk 'Yesterday I wrote the Future' yang digelar di Can's Gallery Jakarta Pusat.

Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara asosiasi galeri seni Indonesia (AGSI) dan Galleries Association of Korea dan diresmikan langsung oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Pameran ini menunjukkan perkembangan lanjutan dari proliferasi perhelatan seni rupa internasional hingga demokratisasi pasca reformasi di Indonesia. Seniman Korea Selatan pada pameran ini menunjukkan ide-ide inovasi teknologi. 

Sejumlah karya seniman Tanah Air seperti Agan Harahap, Eddy Susanto, Irene Febry, serta Park Hyung-jin dari Korea Selatan mewarnai Can's Gallery.

65 Karya Lukisan Tradisional dan Modern Karya Patrick Lam

65 Karya Lukisan Tradisional dan Modern Karya Patrick Lam

Nasional • 28 days ago

Patrick Lam lahir pada tahun 1950, leluhurnya berasal dari Nanhai, Guangdong, Tiongkok. Saat masih muda, Patrick belajar melukis di bawah bimbingan bimbingan para master dari Sekolah Seni Lukis Lingnan seperti Liang Shaohang dan Zhao Shao’ang. 

Pada tahun 1979, Patrick bermigrasi ke Melbourne, Australia. Lukisan bunga, burung dan pemandangan alam serta kaligrafi buatan Patrick memiliki keunikan tersendiri, sehingga disukai banyak kolektor. 

Dalam pameran kali ini Patrick menampilkan 65 karya dengan nuansa perpaduan seni lukis tradisional dan modern yang dibuatnya dalam 3 tahun terakhir. 

Patrick mengatakan ia telah menggelar lebih dari 100 pameran di berbagai belahan dunia, termasuk di wilayah Asia Tenggara, namun belum berkesempatan menggelar pameran di Indonesia, sehingga ia sangat senang karena akhirnya bisa datang ke Indonesia. 

Pendiri dan pemilik Yun Artified Community Art Center Yince Djuwidja mengatakan bahwa ia bertemu Patrick Lam secara kebetulan, dan merasa memiliki kedekatan dengan karya-karya Patrick, oleh karena itu ia mengundang Patrick untuk menggelar pameran.

Dr. Lim Poh Teck dari Nanyang Academy of Fine Arts Singapura yang ditunjuk sebagai kurator pameran mengatakan, karya seni Patrick Lam mampu mengintegrasikan elemen tradisional ke dalam konsep kreasi kontemporer yang sangat menarik perhatian dan layak untuk dieksplorasi, yaitu bagaimana menggunakan bentuk seni lukis tradisional ke dalam unsur seni lukis kontemporer sambil tetap mempertahankan unsur tradisional.

Patrick Lam yang saat ini menetap di Melbourne, telah mengabdikan diri untuk membina banyak orang. Pada tahun 2003, Patrick dianugerahi Medali Centenary Federasi Australia, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam pertukaran seni lukis dan budaya.

'Coretran yang Rumit' Karya Sougwen Chung

'Coretran yang Rumit' Karya Sougwen Chung

Internasional • 1 month ago

Sougwen Chung adalah seniman Tionghoa-Kanada yang lahir di keluarga dengan latar belakang seni dan teknologi. Ibu Chung adalah seorang programmer, sedangkan ayahnya adalah seorang musisi dan penyanyi. 

Berbekal pengalaman sebagai mantan peneliti di Media Lab MIT, Chung telah melibatkan lengan robotik buatan sebuah perusahaan di Shenzhen, Tiongkok, untuk berkolaborasi membuat lukisan indah dan unik, yang disebut Chung sebagai "coretan yang rumit". 

Pada 2016, Chung mulai membuat program 5 iterasi sistem gambar yang dinamai Drawing Operations Unit Generation (DOUG) 1-5. Karya-karya Sougwen Chung telah dipamerkan di The New Museum Kota New York dan Museum SEni Kontemporer Jenewa.

Pameran tunggal Chung yang bertajuk 'Relational Gestures' juga digelar di The House of Fine Arts di London.

Teater Bertajuk Dionysus Digelar di Jakarta

Teater Bertajuk Dionysus Digelar di Jakarta

Nasional • 1 month ago

Dalam rangka memperingati 50 tahun kerja sama persahabatan ASEAN-Jepang dan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, Gedung Kesenian Jakarta menghadirkan pertunjukan teater bertajuk Dionysus pada tanggal 26 & 27 Oktober 2023. 

Dionysus adalah dewa anggur dalam mitologi Yunani Kuno. Ia bukan hanya memegang kekuatan anggur yang memabukkan, namun juga memberikan kegembiraan dan cinta. Dionysus menjadi dewa yang sangat menginspirasi. 

Dionysus merupakan adaptasi dari mitologi Yunani kuno, The Bacchae, yang ditulis oleh Euripides sekitar 2000 tahun lalu. Pertunjukan yang disutradarai oleh Tadashi Suzuki ini melibatkan aktor Jepang, Indonesia dan Tiongkok, serta menggunakan 3 bahasa. 

Suzuki mengaku dirinya tertarik dengan Indonesia, karena memiliki aktor-aktor yang memiliki karakter mirip dengan leluhurnya. Fisik aktor-aktor Indonesia pun dinilai kuat untuk menjalani metode yang ia ciptakan, yaitu metode Suzuki. 

Rachmat Gobel Apresiasi Kreativitas Pentas Seni Teras

Rachmat Gobel Apresiasi Kreativitas Pentas Seni Teras

Nasional • 1 month ago

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengapresiasi kreativitas anak muda dalam Pentas Seni Teras bertajuk Moonage of Memories dalam rangka hari sumpah Pemuda, yang dihadiri 4.000 penonton.

Acara yang digelar di Tenis Indor Senayan merupakan rangkaian menyambut Hari Sumpah Pemuda sekaligus hari jadi ke-70 SMAN 3 Jakarta. Gobel menilai pentas seni ini ajang kreativitas anak muda sekaligus bersilturahmi. Gobel juga takjub kepada semua panitia yang masih duduk di bangku SMA mampu menghadirkan konser berskala nasional layaknya dikelolah oleh EO profesional.

Ketua pelaksana Teras, Jauzza Kimora mengatakan bahwa acara tersebut bukan sekedar pentas seni melainkan sebuah gerakan. 

Kain Arsitektur Karya Anak Bangsa Tampil di Pameran Nevada

Kain Arsitektur Karya Anak Bangsa Tampil di Pameran Nevada

Nasional • 2 months ago

Irmady Wicaksono mahasiswa S3 di Massachusetts Institute of Technology menampilkan instalasi seni dan teknologi bertajuk 'Living Knitwork Pavilion'. 

Ia memperlihatkan budaya Indonesia di atas kain arsitektur di event seni Burning Man, Black Rock City, Nevada, Amerika Serikat.

Instalasi seninya terinspirasi dari berbagai kultur di indonesia, seperti pura, kain batik, dan ikat. Irmady Wicaksono menjelaskan pandangannya mengenai penggabungan seni dan teknologi.

"Menurut saya kain itu dimana-mana, dan itu adalah salah satu media yang bagus untuk mengintegrasikan teknologi supaya bisa tersebar dimana-mana dan membantu kita dalam sehari-hari," kata Irmandy.

Teater Musikal Ken Dedes Digelar Lagi

Teater Musikal Ken Dedes Digelar Lagi

Nasional • 3 months ago

Mengenang mahakarya mendiang Rusdy Rukmarata, EKI Dance Company kembali menampilkan teater musikal Ken Dedes di Ciputra Artpreneur hingga 17 September 2023.

Teater musikal bertemakan sejarah Ken Dedes ini menceritakan perjalanan kisah asmara dan hidup sang Ratu hingga akhirnya melahirkan raja-raja yang pernah menguasai nusantara.

Produser teater Ken Dedes Re-Run, Alim Sudio menyatakan, tingginya animo dari masyarakat mendorong EKI Dance Company untuk membuat pementasan lanjutan bagi masyarakat umum.

“Tujuan dipentaskannya Ken Dedes ini adalah untuk memenuhi ekspektasi atau berkebutuhan dari peminat musikal di Indonesia yang sudah mulai tumbuh dan semakin banyak menyadari bahwa Indonesia ini bisa membuat musikal yang bagus,” tutur Alim.

Sebelumnya teater musikal Ken Dedes sudah pernah ditampilkan pada Maret 2023 hingga pada akhirnya dipentaskan kembali pada September ini.

Alim berharap pementasan Ken Dedes ini dapan menjadi tribute untuk mengenang karya dari Rusdy Rukmarata yang mangkat pada April lalu.

“Untuk harapannya, penonton dapat terinspirasi dan tergugah dengan apa yang sudah diangkat dari cerita ini, serta dapat menunjukkan bahwa kualitas produksi di Indonesia itu sudah bisa menyaingi teater musikal di Broadway sana,” terang Alim kepada Metro TV.

Pameran Tunggal FX Harsono Angkat Tema 'Spinae | Duri'

Pameran Tunggal FX Harsono Angkat Tema 'Spinae | Duri'

Nasional • 3 months ago

Pameran tunggal seniman kontemporer FX Harsono mengusung tema “Spinae | Duri”. Tema ini terinspirasi dari pemikiran tentang identitas etnis Tionghoa. 

FX Harsono mengatakan, ada berbagai pemahaman tentang identitas etnis Tionghoa. Salah satunya adalah kebudayaan warisan nenek moyang yang menandakan bahwa seseorang atau sekelompok orang berasal dari suatu daerah tertentu dengan budaya tersendiri. Selain itu juga bisa diartikan bahwa seseorang harus memiliki dokumen identitas yang dapat menunjukkan siapa dirinya.

Seniman kontemporer FX Harsono alias Oh Hong Boen lahir di  Blitar, Jawa Timur pada 22 Maret 1949. FX Harsono mulai menggeluti dunia seni sejak 1975 silam. Sekitar 2000-an, ia mulai mengikuti persoalan tentang etnis Tionghoa. 

ArtMoments Jakarta 2023 Hadirkan 1.000 Karya Seni

ArtMoments Jakarta 2023 Hadirkan 1.000 Karya Seni

Nasional • 4 months ago

Untuk keenam kalinya, ArtMoments kembali digelar di Jakarta. Gelaran ini akan berlangsung dari 18 hingga 20 Agustus 2023 mendatang. Menggandeng 25 galeri seni nasional dan internasional, ArtMoments menghadirkan lebih dari 1.000 karya seniman.

Sejumlah karya dari seniman ternama, baik lokal maupun internasional seperti Miwa Komatsu dari Jepang, Alkiv Vilmansa, Eko Nugroho, Heri Dono Handiwirman dihadirkan dalam gelaran kali ini.

Sendy Widjaja, selaku Co-Founder dan Fair Director of ArtMoments Jakarta mengaku, terjadi pergeseran minat pegiat seni di masyarakat. Masyarakat usia muda diakui Sendy, mulai memasuki ranah seni, seiring perkembangan zaman yang mana dahulu kolektor seni kebanyakan didominasi oleh orang tua. Sendy menambahkan, ada pola yang berbeda dari selera masyarakat. Kolektor muda dinilai lebih menilik latar belakang karya seni ketimbang obyeknya tersendiri.
 
"Biasanya anak muda sekarang tidak hanya melihat obyeknya, tapi ingin mengetahui karya seninya, konsep di belakangnya, media yang digunakan, pengalaman dari seniman, juga galeri-galeri yang merepresentasikan mereka," ujar Co-Founder dan Fair Director of ArtMoments Sendy Widjaja.

"Anak-anak muda dengan selera yang beragam ini ingin belajar lebih tentang karya seni tersebut sebelum mengambil keputusan. Dengan era digital yang semakin terbuka, generasi-generasi muda ini dengan mudahnya mendapatkan informasi tersebut dari internet dan dari source-source percaya yang mereka bisa ambil," lanjutnya.

Hadirnya ArtMoments Jakarta 2023 diharapkan semakin mendorong kemajuan industri seni di Tanah Air. Selain itu, ArtMoments dinilai menjadi jembatan antara para seniman dan masyarakat luas.

Apresiasi terhadap pegiat seni juga tercermin dalam acara ini. ArtMoments dibuka untuk umum dengan harga tiket masuk mulai dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. 

30 Galeri Seni Mancanegara Dipamerkan di ArtMoments Jakarta 2023

30 Galeri Seni Mancanegara Dipamerkan di ArtMoments Jakarta 2023

Nasional • 4 months ago

Bagi anda pecinta seni ada ArtMoments Jakarta 2023 yang akan segera berlangsung. Tak main-main seniman dari lima negara akan memamerkan karya terbaik mereka.

Pameran galeri seni ArtMoments Jakarta 2023 diperkirakan akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi budaya nasional hingga Rp80 miliar. Meski begitu Co-founder and Fair Director of ArtMoments Jakarta, Sandy Wijaya menyatakan bahwa angka tersebut masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan pameran internasional yang nilainya bisa mencapai Rp2 hingga 3 triliun.

Pada tahun ini, akan menghadirkan 30 galeri seni dari Tanah Air dan internasional. Nantinya ArtMoments akan berlangsung di Grand Ballroom Sheraton Grand Gandaria City Hotel pada 18-20 Agustus 2023.

Hadirnya seniman asal Hong Kong, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura serta Indonesia dalam Art Fair ini diharapkan mampu bersanding dan menghadirkan inspirasi bagi seniman dalam negeri.

Digelarnya dan pameran seni lainnya diharapkan dapat menciptakan ekosistem seni Indonesia agar mampu menjadi gaya hidup masyarakat secara luas.

172 Karya Pelukis Maestro Asia Tenggara Dilelang di Masterpiece Auction House

172 Karya Pelukis Maestro Asia Tenggara Dilelang di Masterpiece Auction House

Internasional • 4 months ago

Masterpiece Auction House menampilkan ratusan koleksi lukisan pelukis terkenal yang akan dilelang pada Minggu, 13 Agustus 2023. 

Direktur Masterpiece Auction House  Randy Raharjo mengungkapkan sebanyak 172 lukisan akan dilelang. Lukisan terdiri dari karya kontemporer, modern art hingga karya old masters. Nantinya karya Maestro Affandi, Sunaryo, Ahmad Sadali hingga pelukis hebat di Asia Tenggara akan dilelang ke para pecinta seni lukis. 

Para kolektor dapat melihat karya-karya tersebut secara online melalui laman resmi Masterpiece Auction House. Nantinya terdapat katalog lukisan yang dapat dinikmati oleh kolektor sebelum pelelangan. 

Preview lukisan ini akan digelar sampai Minggu 13 Agustus pukul 16.00 WIB.

Seniman di Gunungkidul Manfaatkan Batu Kali Jadi Media Lukis

Seniman di Gunungkidul Manfaatkan Batu Kali Jadi Media Lukis

Nasional • 4 months ago

Karya seni lukis umumnya dituangkan dalam media kanvas. Namun seorang seniman di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta memanfaatkan batu sungai atau kali sebagai media lukis yang menghasilkan karya seni unik dan menarik.

Bertempat di sanggar seni miliknya di Dusun Plembutan Timur, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Seniman Lukis Asto Kuaso, memiliki cara unik untuk menghasilkan karya-karya seni lukisnya. Pria 61 tahun yang dalam dunia seni lukis dikenal dengan panggilan Mbah Lanang ini memanfaatkan batu-batu kali sebagai media lukis.

Media batu sengaja dipilih untuk memberikan warna baru dunia seni lukis yang telah ia tekuni sejak 1993. Batuan berdiameter mulai 15 centimeter ini, ia lukis dengan gaya realis dan berbagai tema. 

Lukisan yang dibuatnya mulai dari pemandangan, tokoh nasional, hingga tokoh dari dunia pewayangan. Mbah Lanang juga bisa melukis tema lainnya, sesuai pesanan.

Berbeda dengan media kanvas, proses melukis satu buah batu biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama. Biasanya Mbah Lanang mengerjakannya dalam waktu kurang dari satu jam per batu.

Cat yang digunakan di media batu sama dengan jenis cat kanvas yakni cat akrilik dengan clear sebagai finishing. Asto Kuaso mengaku tidak menemui hambatan dalam melukis batu yang sudah ia lakukan sejak satu tahun terakhir.

Alasan dipilihnya media batu sebagai media lukis selain unik, Asto menilai batu menjadi kata yang terlintas pertama kali ketika mendengar kata Gunungkidul. Asto kuasto berharap, dengan ukuran yang kecil dan ringkas, lukisan di media batu karyanya dapat diterima masyarakat, khususnya untuk souvenir saat berwisata di Gunungkidul.

Asto menjual aneka karya lukis batu dengan memanfaatkan media sosial. Satu karya lukis batu dijual mulai dengan harga Rp50 ribu.

Raup Untung dari Produksi Wayang Golek Kontemporer

Raup Untung dari Produksi Wayang Golek Kontemporer

Nasional • 4 months ago

Perajin kayu asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta sukses meraup untung dari produksi wayang golek kontemporer. Jika umumnya memakai busana tradisional, wayang ini justru berpakaian trendi kekinian. 

Adalah Joko Kuncoro alias Japrak, warga Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Joko Kuncoro yang sudah mengeluti usaha kerajinan kayu sejak lama menyebut karyanya dengan nama wayang golek kontemporer.
 
Disebut demikian karena wujud wayang ini menabrak pakem yang sudah ada. Wujud wayang-wayang ini merupakan wujud tokoh yang ada pada masa kini, mengikuti perkembangan zaman.

Jika umumnya memakai busana tradisional, wayang buatan Japrak ini justru berpakaian trendi kekinian. Pun demikian dengan jalan cerita saat wayang dipentaskan yang jauh berbeda dibandingkan wayang golek biasanya.
 
Japrak mengaku ilmunya membuat wayang diperoleh dari para perajin senior wayang golek yang secara cuma-cuma membagikan tips pembuatan wayang.

Wayang golek kontemporer ini dibuat dari kayu albasia, jenis kayu yang umum ditemui di sekitar wilayah Perbukitan Menoreh, Kulon Progo. Kayu albasia dipilih karena lebih ringan dibandingkan kayu jenis lain, sehingga memudahkan dalang dalam memainkan wayang golek.
 
Tak hanya seorang diri, Japrak juga mengajak sejumlah pemuda memproduksi wayang. Mereka mendapat ilmu pembuatan wayang, sehingga mahir memahat potongan potongan kayu, menjadi berbagai bentuk wayang golek kontemporer.

Proses pembuatan wayang golek kontemporer ini dimulai dengan memotong kayu menjadi beberapa bagian untuk badan dan kepala wayang. Ukurannya sekitar 10-15 cm untuk kepala dan 20-30 cm untuk badan.

Selanjutnya masuk tahap pembuatan desain dan ukiran tubuh wayang. Proses ini memakan waktu cukup lama karena sebagian besar alat yang digunakan Japrak masih manual.

Setelah itu lanjut proses pemasangan badan dan kepala wayang. Proses ini diakhiri dengan pemasangan busana wayang sesuai permintaan pemesan. Adapun busana wayang juga diproduksi mandiri oleh Japrak. 

Untuk wayang ukuran besar, setidaknya butuh waktu seminggu dalam pembuatannya. Sedangkan wayang-wayang kecil bisa dibuat dalam waktu sehari.
 
Soal harga, wayang bikinan Japrak dibanderol kisaran Rp700 ribu hingga Rp1 jutaan tergantung ukurannya. Harga sebanding dengan rumitnya proses pembuatan wayang tersebut.
 
Harganya yang relatif tinggi tak membuat wayang golek kontemporer sepi peminat. Sebaliknya, Japrak justru kebanjiran pemesan termasuk dari para kolektor seni.

Uniknya Karya Seni Lukis Batu Made in Gunungkidul

Uniknya Karya Seni Lukis Batu Made in Gunungkidul

Nasional • 4 months ago

Karya seni lukis umumnya dituangkan dalam media kanvas. Namun seorang seniman di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta memanfaatkan batu sungai sebagai media lukis yang menghasilkan karya seni unik dan menarik.

Bertempat di sanggar seni miliknya di Dusun Plembutan Timur, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, seniman lukis Asto Kuaso memiliki cara unik untuk menghasilkan karya-karya seni lukisnya.

Pria 61 tahun yang dalam dunia seni lukis dikenal dengan panggilan Mbah Lanang ini memanfaatkan batu-batu sungai oyo sebagai media lukis.

Media batu sungai ini sengaja dipilih untuk memberikan warna baru dunia seni lukis yang telah ia tekuni sejak 1993.

Batuan berdiameter mulai 15 sentimeter ini ia lukis dengan gaya realis dan berbagai tema. Mulai dari pemandangan, tokoh nasional, hingga tokoh dari dunia pewayangan. Mbah Lanang juga bisa melukis tema lainnya, sesuai pesanan. 

Berbeda dengan media kanvas, proses melukis satu buah batu biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama. Biasanya Mbah Lanang mengerjakannya dalam waktu kurang dari satu jam per batu.

Cat yang digunakan di media batu sama dengan jenis cat kanvas, yakni cat akrilik dengan clear sebagai finishing.

Asto Kuaso mengaku tidak menemui hambatan dalam melukis batu yang sudah ia lakukan sejak satu tahun terakhir. Selain unik, batu dipilih jadi media lukis karena menjadi kata yang terlintas pertama kali ketika mendengar kata Gunungkidul. 

Asto Kuaso berharap, dengan ukuran yang kecil dan ringkas lukisan di media batu karyanya dapat diterima masyarakat, khususnya untuk suvenir saat berwisata di Gunungkidul .

Asto menjual aneka karya lukis batu dengan memanfaatkan media sosial. Satu karya lukis batu ia jual mulai dengan harga Rp50 ribu.

Pemkot Makassar Promosikan Rumah Toraja dalam ASEAN Architects Congress

Pemkot Makassar Promosikan Rumah Toraja dalam ASEAN Architects Congress

Nasional • 5 months ago

ASEAN Architects Congress resmi digelar, Kamis, 27 Juli 2023. Kota Makassar dipilih sebagai tuan rumah event akbar yang mempertemukan ratusan arsitek dari seluruh Asia Tenggara.

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 400 delegasi. Turut hadir pada pembukaan itu Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua Umum Ikatan Arsitektur Indonesia Georgius Budi Yulianto, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.

Dalam kesempatan itu, Mohammad Ramdhan Pomanto menjelaskan, Makassar dipercaya menjadi tuan rumah seiring dengan bertumbuhnya prodi arsitektur di kota tersebut. Hal ini juga diikuti dengan bertumbuhnya pasar kebutuhan arsitek.

"Standarisasi para arsitek di Makassar, tentunya di Indonesia, bisa memenuhi
standar persaingan. Paling tidak persaingan di Asia," ujar Danny Pomanto, biasa dia disapa, dalam program Metro Siang Metro TV.

Pemerintah Kota Makassar, kata Danny, juga turut mempromosikan rumah Toraja dalam acara tersebut. Rumah Toraja merupakan salah satu karya arsitektur terbaik di dunia.

Rumah Toraja memiliki kerumitan yang luar biasa. Namun kerumitan itu mengandung tradisi kental dan indah dilihat.

"Kami akan memamerkan banyak karya arsitektur Bugis Makassar dan juga karya anak-anak kita," ujar Danny.



Cakra Khan Sukses Pukau Juri AGT 2023

Cakra Khan Sukses Pukau Juri AGT 2023

Nasional • 5 months ago

Penyanyi asal Indonesia Cakra Khan tampil membawakan lagu "Make It Rain" di ajang pencarian bakat America's Got Talent. 

Namun, salah satu juri yakni Simon Cowell, menghentikan penampilan Cakra dan memintanya untuk menyanyikan lagu lain.

Cakra kemudian membawakan lagu "No Woman No Cry". Penampilan keduanya tersebut mendapatkan standing ovation dari para penonton serta empat 'Yes' dari para juri yang mengantarkan dirinya maju ke babak berikut. Cakra pun tidak lupa berterima kasih kepada para juri dan penonton.

Penyandang Disabilitas Dipercaya Percantik Kantor Dinsos Pasuruan

Penyandang Disabilitas Dipercaya Percantik Kantor Dinsos Pasuruan

Nasional • 5 months ago

Joko Afriyanto, penyandang disabilitas tuna wicara menunjukkan kepiawaiannya dalam seni melukis. Kekurangan yang dimiliki tidak menghambatnya untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya.

Pria asal Kota Pasuruan, Jawa Timur itu memiliki keahlian dalam seni melukis mural. Berkat kemampuan yang dimilikinya, Joko bersama teman-temannya pernah mewakili Kota Pasuruan dalam berbagai perlombaan melukis mural di sejumlah daerah Jawa Timur. Seperti di Mojokerto dan Jombang.

Joko juga dipercaya untuk membuat lukisan mural di tembok depan Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pasuran dengan tema Cafe Milenial. Bakatnya itu untuk mempercantik Kantor Dinsos Pasuruan sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan penyandang disabilitas, agar mereka tetap berkarya dengan keahlian melukis yang dimiliki.

"Kami meminta bantuan kepada teman-teman tuna wicara dengan harapan (gambaran) kantor kami masuk dengan cerah, ceria, dan berwarna," ujar Kepala Dinsos Kota Pasuruan Kokoh Arie Hidayat.

Vincent Purwono, Pelukis Penyandang Autisme yang Raih Prestasi Internasional

Vincent Purwono, Pelukis Penyandang Autisme yang Raih Prestasi Internasional

Nasional • 5 months ago

Vincent Prijadi Purwono adalah pelukis remaja penyandang autisme asal Surabaya, Jawa Timur, yang sering mengikuti pameran baik di dalam maupun luar negeri. Karya-karyanya dinilai baik oleh masyarakat.

Memiliki bakat melukis sejak usia dini, setiap hari Vincent didampingi seorang mentor dalam berkarya. Lukisan favorit Vincent bertema pesawat dan kereta api. Ia juga bisa menyelesaikan lukisan yang cukup kompleks dalam waktu 1 bulan.

Sejak 2018, remaja berusia 19 tahun ini telah menghasilkan hampir 300 karya lukisan. Selain memenangkan perlombaan internasional, karya-karya Vincent juga dipamerkan di berbagai art exhibition dan art fair baik. 

Lukisan Vincent mendapatkan pengakuan dunia internasional sekaligus menunjukkan bakat melukisnya yang luar biasa. Lukisan Vincent termasuk kategori aliran surealisme yang kaya imajinasi. Karyanya juga dikoleksi para pecinta seni dari berbagai belahan dunia dan dihargai puluhan juta rupiah.

Pencapaian Vincent tidak terlepas dari peran dan dukungan orang tua serta keluarga. Ayah Vincent, Rudi Purwono mengaku membuka Vin Autism Gallery untuk memberikan ruang dan memfasilitasi Vincent dalam berkarya. Namun, seiring perkembangannya, Rudi juga berharap pengalaman dan pencapaian Vincent dapat memotivasi serta merangsang minat dan bakat para penyandang autis lainnya.

Saat ini, Vincent dan lima anak berkebutuhan khusus binaan Vin Autism Gallery masih aktif melukis. 

ARTJOG 2023 Resmi Dibuka, Saatnya Menikmati Karya Seni Bertema Motif:Lamaran

ARTJOG 2023 Resmi Dibuka, Saatnya Menikmati Karya Seni Bertema Motif:Lamaran

Nasional • 5 months ago

Gelaran ARTJOG 2023 resmi digelar di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta. Ajang pameran seni bertajuk "Motif:Lamaran" ini akan berlangsung dua bulan mulai dari 30 Juni hingga 27 Agustus 2023 mendatang. Terdapat ratusan karya seni dari 73 seniman, yang terdiri dari 51 seniman dewasa serta 22 seniman anak dipamerkan. 

Pameran seni tahunan terbesar di Yogyakarta bahkan nasional, ARTJOG, kembali dibuka pada Jumat, 30 Juni 2023, di Jogja National Museum, Yogyakarta. Acara yang dibuka secara resmi oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid ini dihadiri ratusan seniman dari seluruh Tanah Air bahkan mancanegara.

Tahun ini, ARTJOG membawa tema "Motif:Lamaran" yang mengeksplorasi berbagai motif dan bagaimana seniman mengaplikasikannya dalam karya mereka. Tahun ini ARTJOG melibatkan banyak wajah baru, termasuk karya seni anak-anak yang belum pernah melakukan pameran di ARTJOG sebelumnya.

Ada 73 seniman yang terdiri dari 51 seniman dewasa dari jalur undangan dan panggilan terbuka, serta 22 seniman muda yang tergabung dalam ARTJOG Kids. Tercatat ada ratusan karya seni yang ditampilkan dalam gelaran ARTJOG tahun ini. Di antaranya, pameran lukisan, karya seni kontemporer, hingga karya seni dari seniman anak-anak.

Dengan wajah dan karya baru dari para seniman muda, membuat ARTJOG tahun ini lebih menarik dan mampu menyedot animo pengunjung untuk melihat karya seni hebat mereka.

"Banyak karya yang menarik, jadi harus datang langsung!"kata pengunjung ARTJOG 2023, Greta Indri. 

Tema "Motif:Lamaran" dipilih sebagai landasan untuk merajut ide dan pola karya seniman sekaligus mengajak mereka untuk mengungkapkan gagasan dan motivasi di balik sebuah karya. Motif mempunyai dua arti yang dekat di masyarakat yakni corak. Motif juga terkait kesadaran tertentu alasan melakukan kegiatan. Sementara arti dari lamaran, pengunjung ingin diajak untuk mengenali kreativitas seniman dari motif visual seniman.

"Kita presentasikan (karya) dengan cara terbaik di ARTJOG, supaya masyarakat tahu seniman itu ngapain aja sih, karyanya seperti apa, dan dia membicarakan apa," kata CEO ARTJOG Heri Pemad. 

"Kenali kreativitas seniman melalui motif-motif visual mereka yang selalu baru, kreatif, menjual, kadang aneh, kadang juga mungkin menakutkan. Itu semua bagian dari kreativitas," ujar kurator Hendro Wiyanto. 

ARTJOG 2023 buka setiap hari mulai 1 Juli hingga 27 Agustus 2023 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Tiket dapat dibeli langsung di lokasi dengan harga Rp75 ribu untuk kategori dewasa. Sementara untuk anak-anak, tiket dijual seharga Rp50 ribu, dan gratis bagi anak-anak di bawah usia 6 tahun.