Lestari Moerdijat Serahkan Bantuan Alat Musik Kentrung ke Pelajar & Seniman Muda di SRKJ

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyerahkan bantuan alat musik kentrung kepada para pelajar dan seniman muda di Sekolah Rakyat Kentrung Jepara, Jawa Tengah. Langkah ini menjadi upaya konkret penyelamatan kesenian tradisional Jepara dari ancaman kepunahan dengan melibatkan generasi muda, gen z dan gen alpha.

Kegiatan ini dihadiri para seniman, pelajar, serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap pelestarian seni tradisional. Kentrung merupakan seni pertunjukan khas Jepara yang memadukan cerita tutur, pantun, dan nyanyian yang diiringi rebana. 

Selain sebagai hiburan, kentrung juga mengandung pesan moral dan nilai-nilai keagamaan. Namun sayangnya, kesenian ini kini terancam puda. Saat ini, hanya tersisa dua maestro kentrung, yakni Mbah Parmo dan Mbah Ahmadi.

Melihat kondisi itu, Lestari Moerdijat mendorong agar generasi muda turut melestarikan seni ini melalui wadah Sekolah Rakyat Kentrung Jepara atau SRKJ.
 

Baca juga: Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Guru Menghadapi Tantangan Zaman

Bantuan alat kentrung diserahkan secara simbolis kepada Sarjono, perwakilan SRKJ yang selama ini aktif melatih para pelajar untuk mencintai dan mempelajari seni tradisi. Pihaknya berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari Lestari Moerdijat. Ini menjadi penyemangat untuk terus menjaga kentrung agar tidak punah.

"Harapan saya pastinya semakin banyak yang peduli, kemudian ikut terlibat dalam rangka pelestarian khususnya seni kentrung karena sudah menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang di tetapkan oleh Menteri Pendidikan. Maka, masyarakat Jepara juga harus punya kewajiban moral untuk ikut bersama-sama," kata Sarjono, dikutip dari tayangan Newsline Bisnis, Metro TV, Selasa, 21 Oktober 2025. 

Kegiatan ini menjadi momentum baru bagi para pelaku seni kentrung untuk terus berkarya dan menularkan semangat pelestarian kepada generasi muda. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan seni kentrung Jepara kembali hidup di hati generasi muda menjadi warisan budaya yang terus lestari dari masa ke masa.