Kudus: Batik menjadi salah satu kesenian asli Indonesia.  Sebagai salah satu warisan budaya dunia tak berbenda, membuat Galeri Batik Muria Kudus terdorong untuk menghasilkan pengrajin berbakat dari Sekolah Luar Biasa (SLB) berkebutuhan khusus.

Galeri Batik Muria Kudus menjadi satu percontohan tentang menghasilkan batik yang indah dan bernilai lewat tangan pekerja difabel yang telaten. Yuli Astutik, pemilik Galeri Batik Muria Kudus, dengan telaten menularkan keterampilan membatiknya kepada para difabel agar bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Usaha yang telah ditekuni sejak 2015 ini, telah menghasilkan pengrajin berbakat yang berasal dari SLB. Atas dedikasinya, tentu membuahkan hal manis bagi Yuli. Galeri batik miliknya meraih penghargaan Aggregator terbaik ketiga UMKM binaan PT Pertamina. Sebagai binaan, galeri ini mendapat fasilitas pelatihan dan pendampingan dalam bidang pemasaran baik di tingkat nasional maupun internasional.

 

“Dengan adanya penghargaan ini, kami mendapat penghargaan pemberdayaan inklusif,  yang membuat kita juga bekerja sama dengan anak-anak berkebutuhan khusus dan terampil dalam membatik dan mandiri” ungkap Yuli, saat diwawancarai melansir, Newsline Bisnis, Metro TV, Selasa, 7 Oktober 2025.

Batik Muria Kudus bukan sekedar kesenian indah, tetapi juga menjadi simbol kemandirian bagi kaum difabel di Kudus dan masyarakat.

(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)