Penculikan Bilqis, Alarm Maraknya Perdagangan Anak

18 November 2025 00:51

Kasus hilangnya balita bernama Bilqis di Makassar menjadi awal terbongkarnya kembali jaringan perdagangan anak lintas provinsi. Pada November 2025, Bilqis hilang di Taman Paku Sayang, Makassar, Sulawesi Selatan, saat ayahnya tengah bermain tenis. Rekaman CCTV menunjukkan ia dibawa oleh seorang perempuan bersama dua anak lainnya.

Investigasi polisi mengarah pada seorang perempuan berinisial SY. SY menjual Bilqis kepada NH seharga Rp3 juta, setelah menawarkannya di media sosial dengan alibi adopsi.

Selanjutnya, NH membawa korban Bilqis ke luar Makassar menuju Jambi melalui jalur darat dan udara. NH sempat menawarkan Bilqis kepada seorang pembeli di Jambi seharga Rp30 juta. Namun, sesampainya di Jambi, NH akhirnya menjual Bilqis kepada dua pelaku lainnya, AS dan MA, dengan harga Rp15 juta.

Rantai kejahatan berlanjut. AS dan MA lalu menjual Bilqis ke warga Suku Anak Dalam seharga Rp80 juta. Bahkan, warga Suku Anak Dalam yang menerima Bilqis kembali menyerahkannya ke pelaku lain berinisial BGN. Pola jual beli yang berlapis ini menunjukkan kuatnya jejaring perdagangan anak di wilayah tersebut.

Penyelamatan Dramatis dan Potret Buram Perlindungan Anak

Setelah hampir satu pekan hilang, polisi akhirnya menemukan lokasi terakhir Bilqis di Merangin, Jambi. Melalui negosiasi yang intens, petugas berhasil membawa Bilqis dalam keadaan selamat dari kelompok Suku Anak Dalam dan memulangkannya kepada keluarganya pada 8 November.

Terkait kasus ini, polisi telah menetapkan empat orang tersangka: SY, NH, MA, dan AS. Semuanya dijerat dengan pasal Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Kisah tragis Bilqis bukan sekadar cerita duka, tapi juga potret buram tentang betapa rentannya anak Indonesia di hadapan sindikat perdagangan manusia. Fenomena ini menunjukkan lemahnya sistem perlindungan anak dan rapuhnya pengawasan di ruang digital serta di dunia nyata.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Sofia Zakiah)