29 October 2025 14:44
Bank Indonesia menahan suku bunga acuannya di level 4,75 persen pada rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Oktober 2025. Keputusan tersebut diambil di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi dengan pertimbangan inflasi yang tetap terkendali dan nilai tukar rupiah yang stabil meski suku bunga acuan tak berubah.
Bank Indonesia menegaskan arah kebijakan makroprudensial tetap pro growth, mendorong penurunan suku bunga kredit, memperluas likuiditas, dan memperkuat pembayaran sektor ril.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Solikin M. Juhro menyebut suku bungan acuan yang ditahan jadi respons terhadap ketidakpastian global.
"Kita lihat kita menakar ketidakpastian global yang saat ini sedang memang sangat tinggi-tingginya baik ekonomi maupun geopolitik. Tidak pernah dalam beberapa waktu terakhir ini itu mereka simultan itu baik secara ekonomi maupun geopolitik itu sangat tinggi indeks-indeks ketidakpastian seperti apa? Kemudian juga kita lihat dari global trade uncertainty maupun juga policy uncertainty level global itu sangat tinggi, ini berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dan juga stabilitas di dalam negeri," ujarnya dalam Zona Bisnis, Metro TV, Rabu, 29 Oktober 2025.
Sementara itu, menurutnya sisi permodalan dan ketahanan keuangan domestik tetap kuat. Likuiditas perbankan memadai dan risiko kredit.
| Baca: Purbaya: IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, 10 Tahun ke Depan Capai 32.000! |