- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Tag Result: suku bunga acuan


Inflasi AS Melandai, Harga Tingkat Konsumen & Grosir Melambat
Nasional • 8 days agoHarga di tingkat konsumen dan di tingkat grosir di Amerika Serikat menunjukan perlambatan laju inflasi. Pada saat yang sama banyak konsumen masih meresahkan tingginya harga menjelang puncak belanja akhir tahun.
Indek harga konsumen kembali menunjukan perlambatan laju inflasi di Amerika Serikat. Secara bulanan tak terjadi peningkatan harga, sementara secara tahunan indeks harga konsumen naik 3,2%. Pelemahan tersebut mendapat respons positif, meski angkanya masih melebihi target bank sentral AS atau Federal Reserve sebesar 2%.
Sementara, indeks harga produsen yang memantau harga di tingkat grosir turun secara tak terduga sebesar 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya.
Data seputar laju inflasi yang cukup menggembirakan ternyata tak membuat konsumen AS semakin optimistis, bahkan indeks sentimen konsumen yang dihimpun oleh University of Michigan terus menunjukan penurunan dan saat ini berada pada angka terendah sejak Mei 2023.
Beragam konflik di luar negeri dan juga ketidakpastian politik secara domestik ikut menekan sentimen konsumen. Ekonom Goldman Sachs kini memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga paling cepat di kuartal terakhir 2024.

The Fed Belum Tunjukan Sinyal Pangkas Suku Bunga
Nasional • 8 days agoRisalah Federal Open Market Community (FOMC) yang diadakan pada 31 Oktober hingga 1 November tidak memberikan indikasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Dalam risalah, para anggota FOMC masih khawatir inflasi sulit untuk dikendalikan.
Risalah pertemuan komite pasar terbuka Federal atau FOMC The Fed menunjukan, seluruh pejabat The Fed sepakat diperlukannya tindakan lebih lanjut hingga data inflasi berada di jalur yang meyakinkan untuk kembali ke sasaran bank sentral yaitu sebesar 2%.
Dalam risalah, para pejabat juga disebutkan hati-hati untuk melanjutkan kenaikan suku bunga bank sentral dan kedepannya kebijakan setiap pertemuan akan terus didasari pada kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru.
Sebelumnya The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25% hingga 5,5% untuk kedua kalinya secara berturut-turut, meski data konsumsi AS dan perekrutan pekerja yang masih kuat.

Jaga Rupiah, BI Naikkan BI7DRR ke 6%
Ekonomi • 1 month agoBank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin ke level 6,00 persen. Kenaikan ini merupakan salah satu strategi untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian global.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis, 19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6%, suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, dan suku bunga landing facility sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%.
Kenaikan ini merupakan salah satu strategi untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian global. Selain itu, juga sebagai langkah preemptif dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor sehingga inflasi tetap terkendali di sasaran 3 plus minus 1 persen pada 2023 dan 2,5 plus minus 1% pada 2024.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 dan 19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 6,00 persen," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan, Kamis, 19 Oktober 2023.
Untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran dengan sejumlah langkah. Pertama, stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas pada transaksi SPOT, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder.
Kedua, penguatan strategi operasi moneter untuk efektivitas kebijakan moneter, termasuk di dalamnya sekuritas rupiah Bank Indonesia. Ketiga, penerbitan sekuritas valas Bank Indonesia dan sukuk valas Bank Indonesia sebagai instrumen moneter yang promarket untuk pendalaman pasar keuangan.
Keempat, penguatan implementasi kebijakan makroprudensial longgar. Kelima, pelonggaran likuiditas dengan penurunan rasio penyanggah likuiditas makrprudensial. Keenam, pendalaman kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit. Lalu ketujuh, percepatan digitalisasi sistem pembayaran.
Koordinasi kebijakan Bank Indonesia dan kebijakan fiskal juga terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi dari pengaruh hambatan ketidakpastian global yang masih tinggi. Bank Indonesia juga memperkuat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit kepada dunia usaha.

Di Tengah Spekulasi The Fed, Dolar AS Melemah
Ekonomi • 1 month ago
Perkuat Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6%
Ekonomi • 1 month ago
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke level 6,00 persen untuk periode Oktober 2023. Ini adalah kenaikan suku bunga acuan pertama sejak Januari 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan menaikkan suku bunga acuan setelah mencermati konflik Hamas dengan Israel. BI memandang ada risiko meningkatnya inflasi imbas perang tersebut, sehingga suku bunga acuan harus dinaikkan untuk menyokong Rupiah.
BI juga memperkuat upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, domestic non delivery forward, serta pembelian SBN di pasar sekunder.
Kenaikan suku bunga ini untuk mengantisipasi aksi jual oleh investor yang berburu yield tinggi jika The Fed kembali menaikkan suku bunganya pada bulan depan.

Penyaluran Kredit Diramal Melandai Usai BI Kerek Suku Bunga Acuan
Ekonomi • 1 month ago
Kabar Suku Bunga AS Kerek Penguatan Rupiah
Ekonomi • 1 month ago
Awas! Suku Bunga Tinggi Ancam Banyak Negara
Ekonomi • 2 months ago
Dolar Libas Mata Uang Utama, Rupiah Keok
Ekonomi • 2 months ago
BI Tahan Suku Bunga di Level 5,75%
Ekonomi • 2 months ago
The Fed Pertahankan Tingkat Suku Bunga
Ekonomi • 2 months agoBank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga di September 2023. Hal ini menandakan The Fed mulai tidak agresif melawan inflasi karena tekanan harga telah mereda.
Namun para pejabat The Fed juga mengisyaratkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada tahun ini, untuk mencapai target inflasi 2%.
Inflasi di Amerika Serikat tercatat sebesar 3,7% di Agustus 2023. Ini telah turun dari puncaknya yaitu inflasi sebesar 9,1% di Juni 2022.
Namun The Fed belum bisa menyatakan kemenangan atas inflasi terburuk selama 40 tahun terakhir, karena belum menyentuh target yaitu 2%.
Untuk menaikkan inflasi, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak sebelas kali sejak Maret 2022, sehingga posisi suku bunga saat ini berada di 5,25-5,5%.
Dalam proses kenaikan suku bunga, Bank Sentral mencoba menjaga perekonomian menuju softlanding yang rumit dicapai sebenarnya jika ingin mengerem inflasi tanpa memicu resesi ekonomi.
Keputusan The Fed tersebut menekankan bahwa meski kebijakan suku bunga The Fed mendekati puncaknya, namun mereka berniat mempertahankan suku bunga dalam posisi tinggi dalam jangka waktu lama hingga 2024.
Prediksinya The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali di tahun depan yaitu 2024 sehingga posisi bunga sebesar 5%-5,25%.

ECB Menaikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ekonomi • 3 months ago
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Nasional • 3 months agoBank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% untuk mempertahankan stabilitas perekonomian. Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat di antaranya terlihat pada perekonomian Tiongkok yang melemah dan tekanan inflasi di negara maju.
Bank Indonesia juga melihat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik dari prediksi. Situasi perekonomian tersebut berpotensi mendorong berlanjutnya kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, Fed Fund Rate.
Untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia mengarahkan fokus kebijakan pada sejumlah langkah. Sementara untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah, Bank Indonesia intervensi di pasar valas dengan fokus pada transaksi spot dan DNDF.
Untuk memperkuat pendalaman pasar uang, Bank Indonesia menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen om (kontraksi) yang pro-market. Kebijakan ini juga sebagai upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying.

Inflasi Utama Sri Lanka Kembali Turun Jadi 4% di Agustus
Ekonomi • 3 months agoDepartemen statistik mencatat tingkat inflasi utama Sri Lanka terpantau turun menjadi empat persen pada Agustus dari 6,3 persen pada bulan lalu.

Sri Lanka Pertahankan Suku Bunga Utama
Ekonomi • 3 months agoSri Lanka memutuskan mempertahankan suku bunga utama atau tidak berubah dalam sebuah langkah mengejutkan.

Jaga Inflasi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Ekonomi • 3 months agoJakarta: Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75 persen ini konsisten dengan stance (arah) kebijakan moneter bank sentral untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0 persen plus minus satu persen pada sisa tahun ini dan 2,5 persen plus minus satu persen pada tahun depan.
"Fokus kebijakan moneter diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global," ungkap Perry dalam konferensi pers Hasil RDG Bulanan Periode Agustus 2023, Kamis, 24 Agustus 2023.
Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, kebijakan makroprudensial longgar terus diarahkan untuk memperkuat efektivitas pemberian insentif likuiditas kepada perbankan guna mendorong kredit/pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata dan pembiayaan inklusif dan hijau.

Kenaikan Suku Bunga The Fed Diprediksi Melandai
Ekonomi • 4 months agoInflasi konsumen Amerika Serikat (AS) naik tipis di Juli 2023. Inflasi AS sedikit rebound untuk pertama kalinya dalam sekitar satu tahun, sehingga menambah tekanan kepada The Fed untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Bank Indonesia Pertahankan BI7DRR di Level 5,75%
Ekonomi • 4 months agoBank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 24-25 Juli 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%. Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2-4 persen hingga penghujung 2023.
Fokus kebijakan juga diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Pasalnya Bank Indonesia melihat ketidakpastian global masih tetap tinggi, di mana pertumbuhan ekonomi global 2023 diperkirakan tetap sebesar 2,7 persem, namun disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan
Selain mempertahankan tingkat suku bunga di level 5,75%, Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga deposit facility pada leel 5 persen dan suku bunga lending facility tetap di posisis 6,5 persen.
Bank Indonesia juga terus memperkuat respons bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Diantaranya dengan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah, mengeluarkan ketentuan terkait insutrumen penempatan devisa hasil ekspor SDA pada sistem keuangan dan memperkuat stimulus kebijakan makroprudensial.
Bank Indonesia juga mempertajam strategi digitalisasi sistem pembayaran untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan merchant discount rate (MDR
untuk QRIS segmen usaha mikro, serta perluasan fitus QRIS untuk tarik tunai setor dan perluasan QRIS antarnegara.

Bank Sentral Australia Pertahankan Suku Bunga
Ekonomi • 4 months agoBank Sentral Australia mempertahankan suku bunga sebesar 4,1 persen untuk bulan kedua berturut-turut, dengan mengatakan kenaikan yang lalu berfungsi untuk mendinginkan permintaan, tetapi mempertahankan peringatan beberapa pengetatan lagi mungkin diperlukan untuk mengekang inflasi.

The Fed Diprediksi akan Lanjutkan Kenaikan Suku Bunga
Ekonomi • 4 months agoThe Fed memulai pertemuan dua hari pada Selasa, 25 Juli 2023, untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga pinjaman acuan ke level tertinggi sejak 2001 untuk menjinakkan inflasi di atas target.

BI7DRR Tetap, Sinergi Jaga Stabilitas & Dorong Pertumbuhan
Nasional • 5 months agoBank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan senilai 5,75 persen. Hal tersebut sejalan dengan fokus Bank Indonesia untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif pada Juni 2023. Hal ini sejalan dnegan tingginya ketidakpastian perekonomian global dan kecenderungan risiko pretumbuhan yang melambat, serta kebijakan suku bunga moneter di negara maju yang lebih tinggi.
Adapun langkah yang diambil oleh BI adalah menambah frekuensi dan tenor lelang term deposit valas jangka pendek, dengan tawarang bunga yang kompetitif. Alasannya, tenor jangka oendek di bawah satu minggu yang tersedia saat ini masih terbatas.
Maka dari itu, BI akan menambahkan tenor lelang term deposit valas jangka pendek, di bawah satu minggu, yaitu dua atau tiga hari. Ada pun yang tersedia saat ini adalah overnight, satu minggu, dan satu bulan.

BI Kawal Penguatan Nilai Tukar Rupiah
Ekonomi • 5 months ago
BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75%
Ekonomi • 5 months agoBank Indonesia diprediksi masih menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur BI Juni 2023. Ekonom menilai, 5,75?ektif untuk menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah.
Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menjelaskan, tingkat inflasi domestik saat ini sudah mencapai kisaran Bank Indonesia, yaitu di level 4%. Hal ini sejalan dengan penurunan harga komoditas, penurunan permintaan global, dan neraca dagang yang masih mencatatkan surplus.
Ia mengatakan, hal tersebut mencerminkan perbaikan ekonomi domestik yang masih berlanjut, meski ada risiko perlambatan ekonomi global.
Meski begitu, BI diprediksi belum akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. "Kita belum berada di kondisi yang cukup stabil untuk menurunkan suku bunga. Risikonya adalah kalau kita terlalu cepat menurunkan maka akan terjadi capital outflow," jelas Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky dalam Metro Siang, Kamis 22 Juni 2023.

The Fed Pertahankan Suku Bunga di Level 5-5,25%
Nasional • 6 months agoBank Sentral Amerika Serikat The Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada Juni 2023 di level 5-5,25%. Namun Gubernur The Fed Jerome Powell melihat masih ada potensi kenaikan suku bunga ke depan untuk menurunkan inflasi sesuai target The Fed, yaitu 2%.
"Hari ini, kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan terus mengurangi kepemilikan sekuritas kami," kata Jerome Powell.
Namun, Jerome Powell mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga acuan lagi sebanyak dua kali hingga akhir 2023. Artinya, suku bunga tinggi masih belum berakhir.
Inflasi Amerika Serikat pada Mei 2023 tercatat masih 4%. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar.

Bank Sentral Australia Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi
Ekonomi • 6 months agoSydney: Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin ke level tertinggi dalam 11 tahun.

Presiden ECB Mengisyaratkan akan Lebih Banyak Menaikkan Suku Bunga
Ekonomi • 6 months ago
Pakar: BI Sudah Tepat Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75%
Nasional • 6 months agoBank Indonesia menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% pada bulan Mei 2023. Menanggapi hal tersebut, Ekomom LPEM FEB UI Teuku Riefky menyebut sudah tepat.
Menurut Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky, persoalan BI menahan suku bunga acuan saat ini sudah cukup tepat. Karena dapat dilihat dari mandat dari BI, yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga srabilitas inflasi atau harga domestik.
"Kami rasa sudah cukup tepat, beberapa faktor ang mendasari keputusan ini dianggap tepat adalah kita coba lihat kembali dari mandat Bank Indonesia yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan juga menjaga stabilitas inflasi atau harga domestik. Keduanya ini sebetulya sudah tercapai," ucap Ekomom LPEM FEB UI Teuku Riefky.
Teuku Riefky jugan mengatakan, sejauh ini belum ada urgensi untuk BI merubah tingkat suku bunga acuan. BI menaikan tingkat suku bunga dalam beberapa waktu lalu salah satunya menjaga spread dengan tingkat suku bunga yang diambil oleh negara maju salah satunya The Fed.
"Kalau kita lihat sejauh ini belum ada urgensi untuk BI merubah tingkat suku bunga acuannya melihat inflasi yang stabil." kata Teuku Riefky.

Jaga Inflasi, Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Ekonomi • 6 months agoBank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%. Kebijakan tersebut diambil untuk menjaga tingkat inflasi nasional seiring dengan ketidakpastian perekonomian global.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, hasil rapat Dewan Gubernur BI pada Mei 2023, memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75%, deposit facility di level 5?n bunga pinjaman di level 6,5%.
Keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan diambil di tengah naiknya tingkat risiko di pasar keuangan global, seiring dengan negosiasi plafon utang di AS yang belum mencapai kesepakatan.
Perry menjelaskan, mesti ketidakpastian ekonomi global semakin meningkat, BI melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik masih kuat direntang 4,5% - 5,3%. Selain itu, inflasi diperkirakan akan kembali ke kisaran 3,0±1% pada triwulan III 2023.
