Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 3 December 2025 08:46
New York: Dolar AS menguat tipis pada Selasa, 2 Desember 2025, tetapi tetap tertekan karena Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.
Mengutip Investing.com, Rabu, 3 Desember 2025, indeks dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi ke 99,422, setelah jatuh untuk sesi ketujuh berturut-turut dan mencapai level terendah dua minggu pada Senin.
Data yang dirilis pada Senin menunjukkan manufaktur AS mengalami kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut pada bulan November, indikasi lain ekonomi AS sedang berjuang menjelang akhir tahun.
Kontrak berjangka dana Fed memperkirakan probabilitas tersirat sebesar 88 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bank sentral AS berikutnya pada 10 Desember, dibandingkan dengan peluang 63 persen sebulan yang lalu, menurut perangkat FedWatch CME Group.
"Kami memperkirakan sisa pekan ini akan memvalidasi prediksi pasar yang dovish untuk pertemuan Fed minggu depan," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
.jpg)
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Para pedagang juga menantikan konfirmasi pengganti Ketua Jerome Powell, menyusul laporan penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett telah muncul sebagai kandidat terdepan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan ada kemungkinan besar Presiden Donald Trump akan mengumumkan pilihannya sebelum Natal.
Di Eropa, EUR/USD sedikit melemah ke 1,1607, seiring berlanjutnya perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina, dengan utusan khusus AS Steve Witkoff menuju Moskow untuk membahas berbagai hal dengan Kremlin.
Data inflasi kilat untuk zona euro, yang akan dirilis akhir sesi ini, diperkirakan akan menunjukkan inflasi tahunan tepat di atas target jangka menengah Bank Sentral Eropa, meskipun hal ini kemungkinan besar tidak akan banyak mengubah prospek suku bunga karena pasar memperkirakan ECB akan tetap mempertahankan suku bunga hingga 2026.
“Risikonya sedikit menurun untuk euro, tetapi ekspektasi kami adalah dampak netral terhadap nilai tukar valuta asing dan EUR/USD dapat segera mengincar 1,170 lagi jika USD turun sesuai dengan perkiraan kami,” tambah ING.
GBP/USD sedikit melemah ke 1,3213, tetapi mendekati level tertingginya dalam sebulan. Kepala pengawas fiskal Inggris mengundurkan diri pada Senin setelah lembaga tersebut secara tidak sengaja merilis detail penting anggaran pajak dan belanja tahunan pemerintah pekan lalu sebelum Menteri Keuangan Rachel Reeves mengumumkannya di parlemen.
Di Asia, USD/JPY menguat 0,3 persen ke 155,94, setelah sempat melemah 0,5 persen semalam menyusul sinyal hawkish dari Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda.
Berbicara di akhir pekan, Ueda menyarankan bank sentral dapat mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga paling cepat bulan ini, yang akan mendorong imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang ke rekor tertinggi.
Imbal hasil JGB 30 tahun naik di atas 1,9 persen, menandai puncaknya dalam beberapa dekade, sementara imbal hasil 10 tahun mendekati 1,88 persen.
USD/CNY diperdagangkan sedikit lebih rendah ke 7,0700, sementara AUD/USD menguat 0,1 persen ke 0,6553.