Dolar AS Naik Tipis di Tengah Spekulasi Pelonggaran The Fed

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Dolar AS Naik Tipis di Tengah Spekulasi Pelonggaran The Fed

Eko Nordiansyah • 29 November 2025 09:08

New York: Dolar AS sedikit menguat pada Jumat, 29 November 2025, tetapi greenback masih menghadapi penurunan mingguan tertajam sejak Juli karena para pedagang menilai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS bulan depan.

Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 29 November 2025, indeks dolar AS, yang melacak mata uang tersebut terhadap sekeranjang mata uang global lainnya, telah naik 0,1 persen menjadi 99,70.

Para pedagang telah meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed sebesar seperempat poin pada pertemuan 9-10 Desember menjadi sekitar 87 persen dari sekitar 40 persen seminggu sebelumnya, sebuah perubahan yang telah menekan dolar dan memangkas imbal hasil obligasi.

Pergeseran ini didorong oleh data AS yang kurang menggembirakan dan beberapa komentar dovish dari para pembuat kebijakan The Fed, meskipun pejabat lain telah menyerukan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap perubahan suku bunga karena kurangnya data ekonomi terbaru.
 


(Ilustrasi. MI/Ramdani)

Spekulasi sosok ketua The Fed baru

Spekulasi mengenai kemungkinan penunjukan penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, sebagai Ketua The Fed telah menambah lapisan perdebatan. Sikap kebijakan yang dipimpin Hassett dapat mengarah pada pelonggaran yang lebih cepat dan lebih agresif, sebuah dinamika yang biasanya akan memberikan tekanan lebih lanjut pada dolar.

Dalam sebuah catatan, analis di ING, termasuk Francesco Pesole, mengatakan volatilitas mata uang seharusnya "tetap terbatas karena volume perdagangan AS yang ketat" setelah libur Thanksgiving. Pasar AS akan dibuka untuk sesi yang lebih pendek hari ini.

"Namun, mereka menambahkan bahwa dolar masih rentan terhadap konvergensi yang lebih rendah menuju suku bunga swap jangka pendek. Ini terus menunjukkan beberapa overvaluasi dolar jangka pendek terhadap sebagian besar kelompok ekonomi utama G10," kata para analis ING.

Sementara itu, perhatian di Jepang beralih ke data harga konsumen Tokyo, yang jauh di atas target Bank of Japan sebesar dua persen dan memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga lagi. Di antara poin data lainnya, output industri dan penjualan ritel Jepang menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Yen Jepang sebagian besar stagnan terhadap dolar.

Di tempat lain, euro melemah terhadap dolar AS sebesar 0,2 persen menjadi USD1,1567. Sedangkan poundsterling melemah sebesar 0,2 persen menjadi USD1,3207.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)