Ekspektasi Kebijakan The Fed Dorong Optimisme, Emas Bersiap Ngegas

Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti

Ekspektasi Kebijakan The Fed Dorong Optimisme, Emas Bersiap Ngegas

Eko Nordiansyah • 29 November 2025 12:52

Jakarta: Harga emas (XAU/USD) memasuki perdagangan dengan sentimen positif, didorong ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Pelemahan dolar AS serta turunnya imbal hasil obligasi menjadi faktor penting yang memperkuat permintaan emas, terutama dari investor global yang mencari aset lindung nilai di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.

Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, pergerakan harga emas saat ini masih berada dalam rentang tren bullish, meskipun dinamika pasar global masih memungkinkan terjadinya volatilitas jangka pendek. Andy menjelaskan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi katalis utama yang mendorong emas bergerak lebih tinggi dalam beberapa sesi terakhir.

“Banyak pelaku pasar memperkirakan The Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneternya. Hal ini melemahkan dolar AS dan menurunkan opportunity cost dalam memegang emas,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 November 2025.

Secara teknikal, Andy memproyeksikan bahwa jika tekanan bullish tetap kuat, harga XAUUSD berpotensi melanjutkan kenaikan menuju level USD4381 dalam satu minggu ke depan. Level ini dipandang sebagai target psikologis sekaligus resistance penting yang akan menjadi penentu arah pasar selanjutnya.

“Jika momentum ini didukung oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dan retorika dovish dari The Fed, peluang penguatan emas semakin besar,” katanya.

 



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Ancaman koreksi tetap terbuka

Namun, Andy juga mengingatkan bahwa masih terdapat kemungkinan koreksi. Skenario reversaI dapat terjadi apabila harga emas gagal mempertahankan area support penting. Jika harga emas reversal dan menembus key level di USD3867, maka ada potensi penurunan lanjutan hingga USD3718.

“Kondisi ini dapat dipicu jika dolar AS kembali menguat akibat sentimen hawkish baru, data ekonomi yang kuat, atau kenaikan yield obligasi
,” ungkapnya.

Dengan melemahnya mata uang dolar dan turunnya yield obligasi, emas kembali menjadi instrumen yang menarik. Ia mengatakan, ketika suku bunga turun dan dolar melemah, investor global beralih ke aset safe haven seperti emas.

Selain itu, ketidakpastian global mulai dari potensi perlambatan ekonomi AS, data ketenagakerjaan yang melemah, hingga kondisi geopolitik yang belum stabil juga meningkatkan minat terhadap logam mulia ini.

Saat ini pasar juga memantau sejumlah indikator penting seperti indeks manufaktur, data tenaga kerja, serta pernyataan lanjutan dari pejabat The Fed. Di tengah tekanan inflasi global dan melemahnya kepercayaan terhadap mata uang fiat, emas tetap dianggap sebagai aset lindung nilai yang relevan.

Secara keseluruhan, outlook emas hari ini cenderung positif dengan bias bullish selama harga berada di atas area support kunci. Pasar akan terus bergerak mengikuti perkembangan kebijakan moneter AS dan dinamika ekonomi global, sementara investor disarankan tetap memperhatikan volatilitas yang meningkat dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)