Ilustrasi Wall Street. Foto: Xinhua
Eko Nordiansyah • 2 December 2025 08:15
New York: Indeks S&P 500 ditutup melemah pada Senin, 1 Desember 2025 waktu setempat. Ini karena perdagangan yang hati-hati mengawali bulan perdagangan terakhir tahun ini, hanya beberapa minggu menjelang pemangkasan suku bunga yang telah lama dinantikan oleh Federal Reserve.
Dikutip dari Investing.com, Selasa, 2 November 2025, indeks acuan S&P 500 turun 0,4 persen, Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi melemah 0,4 persen, dan Dow Jones Industrial Average turun 427 poin, atau 0,9 persen.
Pekan lalu, yang dipersingkat oleh libur Thanksgiving, ketiga indeks utama menguat lebih dari tiga persen. S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average juga ditutup positif di November, meskipun Nasdaq ditutup melemah 1,51 persen, menggemakan kekhawatiran baru-baru ini tentang keberlanjutan melonjaknya valuasi saham teknologi dan melonjaknya pengeluaran untuk kecerdasan buatan.
Sentimen yang mendasarinya adalah meningkatnya taruhan, The Fed akan memangkas suku bunga seperempat poin pada pertemuan 9-10 Desember. Peluang pemangkasan suku bunga telah melonjak menjadi sekitar 88 persen dari sekitar pertengahan 40-an persentase hanya sedikit lebih dari seminggu yang lalu.
Sinyal dovish dari pejabat Fed, termasuk komentar yang menunjukkan bahwa kondisi mungkin memerlukan penurunan suku bunga, telah membantu memicu ekspektasi tersebut, meskipun ketidakpastian tetap ada mengingat terbatasnya data baru akibat penutupan pemerintah federal baru-baru ini.
Minggu ini akan menampilkan serangkaian data ekonomi AS, termasuk indikator aktivitas sektor manufaktur dan jasa, sentimen konsumen, dan penggajian swasta. Peritel besar juga kemungkinan akan menjadi sorotan setelah angka-angka menunjukkan lonjakan belanja online selama acara penjualan tahunan Black Friday minggu lalu.
(2).jpg)
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Pada saat yang sama, pasar sedang menilai pernyataan Presiden Donald Trump, ia telah memutuskan pilihannya untuk ketua Federal Reserve berikutnya, meskipun Trump menolak untuk menyebutkan nama persisnya.
Menurut laporan terbaru, daftar pendek yang dipertimbangkan termasuk penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, mantan Gubernur Fed Kevin Warsh, dan Gubernur Fed saat ini Christopher Waller. Hassett dilaporkan sebagai kandidat terdepan untuk posisi tersebut, tetapi ia meremehkan prediksi tersebut, hanya mengatakan ia akan "senang hati untuk menjabat."
Pergeseran kepemimpinan dapat memengaruhi arah kebijakan The Fed secara signifikan. Laporan telah berulang kali mengindikasikan Trump dapat memilih sekutu dekat untuk menggantikan Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei.
Mengingat seruan Trump yang berulang untuk penurunan suku bunga yang agresif dan cepat, hal ini dapat menandakan perubahan yang lebih "dovish" dalam kebijakan moneter yang lebih longgar, yang selanjutnya dapat mendukung ekuitas, terutama sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti saham ritel dan saham pertumbuhan.
Powell dijadwalkan untuk berbicara nanti hari ini. Namun, The Fed saat ini sedang dalam fase persiapan pra-pertemuan, yang berarti ia diperkirakan tidak akan memberikan komentar baru tentang arah suku bunga.