Ini Saran Buat Investor di Tengah Penguatan Harga Emas Dunia yang Terus Berlanjut

Ilustrasi emas batangan. Foto: Freepik.

Ini Saran Buat Investor di Tengah Penguatan Harga Emas Dunia yang Terus Berlanjut

Husen Miftahudin • 1 December 2025 10:05

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali menunjukkan penguatan signifikan di awal pekan. Pada perdagangan Senin, 1 Desember 2025, logam mulia terpantau bergerak di wilayah positif dan mendekati area USD4.230 per troy ons, melanjutkan lonjakan lebih dari satu persen yang terjadi pada Jumat lalu, 28 November 2025.
 
Penguatan ini terjadi meski data ekonomi global relatif minim, sementara pelaku pasar semakin optimis Federal Reserve (The Fed) akan mengambil sikap lebih longgar pada pertemuan kebijakan moneter pada Desember 2025.

Menurut Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha, pergerakan emas dalam beberapa sesi terakhir menunjukkan perubahan sentimen yang semakin dominan ke sisi bullish. Hal ini tercermin dari kombinasi pola candlestick bullish otomatis yang terbentuk pada time frame harian, serta posisi harga yang kini diperdagangkan di atas garis beberapa indikator Moving Average utama.

"Secara teknikal, tren bullish pada XAU/USD semakin valid, terutama setelah harga berhasil kembali menembus area psikologis USD4.200, untuk pertama kalinya dalam sepuluh hari terakhir," jelas Andy dinukil dari analisis harian, Senin, 1 Desember 2025.

Lebih lanjut, Andy memaparkan proyeksi teknikal hari ini cenderung mengarahkan harga ke struktur bullish lanjutan. Jika momentum beli tetap dominan, emas berpotensi menguji level resistance berikutnya di area USD4.324.

Namun, apabila terjadi tekanan jual atau koreksi akibat respons pasar terhadap data AS yang mungkin lebih hawkish dari perkiraan, area USD4.208 diperkirakan akan menjadi support terdekat yang diuji.
 

Baca juga: Ekspektasi Kebijakan The Fed Dorong Optimisme, Emas Bersiap Ngegas


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Didorong peningkatan pemangkasan suku bunga


Dari sisi fundamental, dorongan penguatan harga emas berasal dari meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada Desember. Berdasarkan CME FedWatch Tool, probabilitas penurunan suku bunga kini mencapai 87 persen, lebih tinggi dibandingkan pekan lalu yang baru menyentuh 71 persen.

Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter ini menciptakan tekanan pada dolar AS yang melemah tipis ke 99,49, dan sekaligus meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai jangka panjang.

Pelaku pasar juga menanti rilis data PMI Manufaktur ISM AS yang diproyeksikan sedikit menurun menjadi 48,6 dari 48,7 sebelumnya. Jika data dirilis lebih baik dari perkiraan, hal tersebut berpotensi memperkuat dolar AS dan sementara waktu membatasi kenaikan harga emas.

Selain faktor moneter, perkembangan geopolitik turut menjadi katalis sentimen pasar. Laporan terbaru menunjukkan adanya optimisme awal terkait proses diplomasi antara Amerika Serikat dan Ukraina, meskipun belum ada kesepakatan final.

"Secara keseluruhan, tren emas hari ini masih condong bullish dengan fokus utama pada sikap The Fed dan data ekonomi AS. Jika tekanan beli berlanjut, emas berpeluang memasuki fase reli lanjutan dalam jangka pendek," terang Andy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)