Berikut Sederet Fakta Pembunuhan Kepala KCP Bank Pemerintah di Jakarta

24 August 2025 15:09

Publik digemparkan dengan kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan seorang kepala cabang pembantu sebuah Bank Pemerintah di Jakarta.
Kasus ini menjadi sorotan bukan hanya karena status korban sebagai pejabat
bank, tapi juga karena cara kejahatan dilakukan dengan sangat sadis, nampak
terencana, dan bahkan terekam kamera.

Korban dari penculikan dan pembunuhan tersebut adalah seorang pria
berinisial MIP usia 37 tahun yang menjabat sebagai kepala kantor cabang
pembantu atau KCP sebuah bank di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Semasa hidupnya, MIP ini dikenal sebagai sosok yang disiplin, pekerja keras, bahkan juga dekat dengan rekan-rekan kerjanya. Peristiwa penculikan terjadi pada Rabu sore, 20 Agustus 2025 di area parkir sebuah pusat perbelanjaan di Pasar Rebo Ciracas, Jakarta Timur. Ketika itu, korban baru saja meninggalkan rapat kerja yang ia hadiri sejak siang hari.
 

Baca: BTN Syariah dan BVIS Melebur, Ini Jajaran Pengurus Bank Syariah Nasional

Setelah rapat sekitar pukul 16.49 WIB, korban ingin masuk ke mobilnya sedang ingin membuka pintu kendaraan, lantas tiba-tiba ada sekelompok pria yang langsung menarik paksa korban dan juga memasukkannya ke mobil putih yang terparkir tidak jauh dari kendaraan korban.

Aksi tersebut pun terekam CCTV. Terlihat bahwa korban sempat melawan bahkan berteriak minta tolong tapi peristiwa berlangsung begitu cepat sehingga tidak ada yang bisa menyelamatkan korban.

Sejak saat itu nomor telepon korban bahkan tidak lagi aktif dan keberadaannya menjadi misteri. Lalu kemudian keesokan harinya terjawab bahwa ada temuan
sesosok jasad di kota berbeda.

Pada Kamis, 21 Agustus 2025 sekitar pukul 05.30 WIB. Warga Desa Nagasari, Kabupaten Bekasi dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria di area persawahan yang sepi. Pria itu dipastikan adalah MIP, korban yang telah hilang sejak Rabu, 20 Agustus sore. Kondisinya sangat mengenaskan. Mata dilakban,
tangan dan kaki terikat, serta tubuh dipenuhi luka.

Autopsi Rumah Sakit Kepolisian menunjukkan ada bekas tekanan pada leher, dada, serta hantaman benda tumpul di bagian wajah dan juga di tubuh korban.
RS Polri Kramat Jati juga menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah kekurangan oksigen akibat tekanan di bagian dada dan juga leher.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)