Sosok Mia Gustam, merupakan salah satu seniman legendaris asal Indonesia. Dia bukan dikenal sebagai mantan istri seorang maestro Sudjojono namun juga kehidupan tunggalnya yang menjadikannya seni itu sendiri.
Lahir dengan nama Sasmiati Sri Mojoretno, tahun 1920 di Purwodadi, Jawa Tengah (Jateng), Mia Bustam merupakan seorang yang dilahirkan untuk jadi seorang seniman. Melalui sebuah pameran tunggal yang diselenggarakan di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, diperlihatkan sosok Mia Bustam dari sisi yang lain.
Pada pameran tersebut, ditampilkan berbagai arsip-arsip karya yang dibuat oleh Bustam sendiri pada masa lalu seperti lukisan, karya tulis, hingga peralatan yang dirinya gunakan semasa hidupnya. Melansir arsip majalah Api Kartini edisi 10 tahun 1960 mengungkap cita-cita Mia untuk mengadakan pameran tunggal. Namun hal itu urung terjadi karena dirinya ditangkap dan dipenjara pada November 1965 dan ditahan selama kurang lebih 13 tahun lamanya tanpa proses peradilan. Hingga akhirnya baru bebas pada tahun 1978 dan meninggal di usia 91 tahun.
Peneliti Tesis sekaligus penyelenggara pameran dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Astrid Reza, mengungkapkan bahwa tujuan dari penyelenggaraan pameran ini juga sebagai bentuk penghargaan
seni rupa khususnya kehidupan Mia Bustam yang menurutnya adalah sebuah seni yang melambangkan keterputusasaan, kehilangan, dan larangan dalam sejarah seni perempuan.
“Dalam proses seni ini, dosen saya menyatakan bahwa hidupnya Bustam itu adalah seni itu sendiri. Mungkin melampaui dari sebuah seni, selain dirinya perempuan, dirinya juga merupakan aliansi dari sayap kiri yang tentu punya banyak narasi ketidakpuasan yang tentu tidak semua kita dengar” kata peneliti tesis pameran Mia Bustam, Astrid Reza, dikutip dari tayangan
Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 27 Oktober 2025.
Mia Bustam saat masih muda, banyak tergabung dalam beberapa komunitas seniman indonesia dan lembaga kebudayaan rakyat. Dari karyanya juga tersebut menampilkan potret dirinya sendiri hingga dipamerkan hingga keliling Eropa Timur sebelum akhirnya lenyap pada prahara politik di tahun 1965.
Melalui pameran ini juga, pihak keluarga mengapresiasi kegiatan ini, dan berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan, edukasi, serta manfaat bagi generasi mendatang.
Pameran Mia Bustam ini diselenggarakan mulai dari tanggal 6 Oktober sampai 20 November 2025 dan menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk sebagai wahana edukasi dan pengenalan sosok mendalam soal seniman tanah air.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)