Kronologi Penganiayaan Ken Admiral Oleh Aditya Hasibuan
N/A • 28 April 2023 13:54
Anak perwira polisi Aditya Hasibuan yang melakukan penganiayaan terhadap Ken Admiral mengingatkan pada kasus anak pejabat pajak Mario Dandy. Perilaku Aditya Hasibuan ikut menyeret nama sang ayah AKBP Achiruddin Hasibuan. LHKPN sang ayah pun turut diselidiki sebab tak sesuai dengan profilnya.
Ken Admiral dan Aditya Hasibuan berbalas pesan di Instagram pada 11 Desember 2022 membahas soal Ken Admiral yang melihat Aditya Hasibuan jalan dengan perempuan yang diduga adalah kekasih dari Ken Admiral.
Ken Admiral bertemu dengan rombongan Aditya Hasibuan pada 22 Desember 2022. Mereka berhenti di SPBU Jalan Ringroad Medan dan terjadi aksi perusakan spion mobil Ken dan salah satu sisi mobilnya penyok.
Ken Admiral datang ke rumah kediaman Aditya Hasibuan dengan maksud meminta pertanggungjawaban. Namun alih-alih mendapatkan ganti rugi, Ken Admiral malah menjadi korban penganiayaan yang videonya viral di media sosial.
Dalam video yang viral tersebut, ditunjukan peran dari Ayah Aditya yang tidak melerai, malah menyuruh anaknya mengeluarkan jurus judo untuk menghajar Ken Admiral. Usai kejadian ini pun Ken langsung lapor ke polisi setempat dan visum keesokan harinya. Kasus ini berlangsung cukup lama dengan alasan pelapor atau korban sedang berada di luar negeri
Akibat perbuatannya, akhirnya polisi menetapkan Aditya Hasibuan menjadi tersangka. Aditya yang diperkirakan masih berusia 19 tahun ini juga ditahan. Bukan hanya Aditya, sang ayah Achiruddin Hasibuan yang merupakan perwira menengah di Polda Sumatera Utara juga kena imbasnya.
Achiruddin Hasibuan pun dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Ditnarkoba Polda Sumut dan akan mendapat evaluasi dari Propam polri karena membiarkan anaknya melakukan tindak penganiayaan.
Selain itu, gaya hidup dari keluarga Achiruddin Hasibuan yang dinilai mewah akhirnya berbuntut dengan diperiksanya transaksi keuangan Achiruddin yang dinilai mencurigakan. Pihak PPATK akhirnya membekukan beberapa rekening milik Achiruddin karena ditemukan ada beberapa transaksi janggal.
(Dwiki Feriyansyah)