Puluhan Perahu Layar Adu Cepat di Festival Sandeq Teluk Mandar 2025

Puluhan perahu sandeq mengikuti Festival Sandeq Teluk Mandar 2025 di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Event tahunan ini merupakan lomba perahu layar tradisional, tercepat dan terkeras di dunia sebagai upaya pelestarian budaya maritim.

Sebanyak 34 perahu sandeq yang merupakan warisan budaya tak benda sejak tahun 2014 ini adu kecepatan di Teluk Mandar. Perahu sandeq ini melaju tanpa mesin dan hanya mengandalkan angin dalam bermanuver dengan kecepatan maksimal 30 sampai 40 km/h. Para peserta saling adu kecepatan di rute berbentuk segitiga yang telah ditentukan sejauh puluhan mil.

Ribuan wisatawan dari berbagai daerah ini pun berdatangan untuk menyaksikan ajang tahunan ini. Ajang lomba Sandeq ini merupakan lomba perahu layar tradisional tercepat dan terkeras di dunia.

Para peserta dari Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar ini pun ikut lomba dengan memperebutkan hadiah total Rp65 juta.
 

Baca: World Muslim Scout Jamboree 2025 Gaungkan Pesan Persatuan

Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengatakan selain tujuan wisata dan pelestarian budaya maritim, ajang ini juga dilakukan untuk meningkatkan ekonomi bagi warga pesisir.

"Dengan adanya festival seperti ini saya lihat luar biasa suksesnya masyarakat dan insya allah tahun depan ini kita akan intervensi anggaran, tetap melaksanakan. Kita harus melestarikan menjaga budaya kita," ungkapnya dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 15 September 2025.

Pemerintah Kabupaten Majene berkomitmen akan terus mengembangkan pelaksanaan festival Sande untuk meningkatkan pariwisata termasuk upaya pelestarian budaya maritim yang terancam punah seiring perkembangan zaman.