13 August 2025 15:18
Petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Kecamatan Cengkareng mengubah 3.558 botol plastik bekas menjadi sebuah musala apung. Bangunan unik berukuran 6x4 meter tersebut didirikan di atas trash barrier di pinggir kali Cengkareng Drain, Jakarta Barat.
Petugas UPS Badan Air Kecamatan Cengkareng, Kalam Hidayat, mengatakan ide ini terinspirasi dari masjid di sekitar mereka. Pihaknya kemudian memutuskan untuk membangun konsep masjid apung untuk acara "Cilung" atau Cinta Lingkungan.
"Jadi, kita terinovasi sama masjid sekitar, bahawasanya konsep apa yang kita perlu buat. Akhirnya kita bikin sebuah masjid apung untuk acara Cilung nanti, Cilung itu cinta lingkungan," ungkap Kalam dikutip dari Metro Siang, Metro TV, Rabu, 13 Agustus 2025.
Proses pembuatan musala apung ini memakan waktu kurang lebih selama empat bulan. Pengerjaannya telah dimulai sejak awal Maret dan ditargetkan rampung pada awal September mendatang.
"Pembuatan perahu masjid apung ini sekitar empat bulan. Dari awal bulan Maret itu, ya, kemungkinan awal September sudah harus selesai," jelasnya.
Botol-botol plastik yang menjadi bahan utama dikumpulkan dari hasil pembersihan kali serta sumbangan dari masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan program pengurangan sampah yang sedang dikerjakan.
Baca juga: Aprill Soeharto, dari Korban Perundungan Jadi Pengusaha Sepatu |
"Teman-teman semuanya ngumpulin hasil nyerok kali, juga sebagian dari masyarakat sekitar bawa dari rumahnya, karna kan kita ada sistem pengurangan sampah. Maka dari itu, teman-teman yang sekiranya ada tetangga yang bada botol mineral tak terpakai, dibawa kesini. Kita bisa menampung sekitar 20 orang lah," tutur Kalam.
Ke depan, pihak UPS akan melihat kondisi dan situasi terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah musala apung ini akan dibuka untuk masyarakat umum. "Kita liat situasi nanti, kalau memungkinkan bisa untuk umum, ya, kita persilahkan untuk umum," tutupnya.
(Daffa Yazid Fadhlan)