Jakarta: Setiap menit, satu truk sampah plastik mencemari laut. Sebuah botol plastik yang dibuang hari ini, bisa tetap mengapung hingga tahun 2500. Bahkan lebih mengkhawatirkan, mikroplastik kini ditemukan dalam darah manusia. Fakta-fakta ini menjadi pengingat keras bahwa jika tidak segera diatasi, bumi bisa berubah menjadi tempat sampah raksasa—dan manusia tetap harus hidup di dalamnya.
Menjawab keresahan ini, Kita mengajak masyarakat mengenal konsep zero waste sebagai solusi nyata untuk memperlambat bencana plastik.
“Zero waste itu bukan soal hidup tanpa buang sampah sama sekali, tapi tentang meminimalkan sampah sejak awal,” ujar Calista dalam video edukatif yang diunggah di media sosial.
Kita memperkenalkan konsep 5R, prinsip dasar dari gaya hidup zero waste:
- Refuse (Tolak) barang yang tidak dibutuhkan.
- Reduce (Kurangi) konsumsi yang berlebihan.
- Reuse (Gunakan ulang) barang yang masih layak.
- Recycle (Daur ulang) dengan memilah sampah secara tepat.
- Rot (Komposkan) sisa makanan dan bahan organik.
Dengan cara-cara sederhana seperti membawa tas belanja sendiri, menolak sedotan plastik, dan mengisi ulang produk rumah tangga, masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam menekan volume
sampah plastik.
Kita nggak harus sempurna. Tapi kalau jutaan orang bisa berusaha 10% lebih baik, dampaknya jauh lebih besar daripada segelintir orang yang hidup zero waste 100%.
Gerakan zero waste bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak. Langkah kecil hari ini bisa menjadi napas lega bagi bumi di masa depan.
Mulai dari satu hal. Bumi berterima kasih.
Jangan lupa tonton
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.