Hari Radio Sedunia, Jaga Eksistensi di Persimpangan Jaman

13 February 2025 10:41

Hari ini, Kamis, 13 Februari 2025, diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Peringatan Hari Radio Sedunia menjadi bentuk apresiasi terhadap peran besar radio yang mampu menjangkau masyarakat luas hingga kawasan terpencil di seluruh dunia.

Tanggal 13 Februari resmi ditetapkan sebagai Hari Radio sedunia sejak tahun 2012. Idenya dimulai pada 2010 ketika Kerajaan Spanyol mengusulkan untuk memiliki hari khusus bagi radio dan akhirnya di tahun 2011, negara-negara anggota UNESCO sepakat untuk menetapkan 13 Februari sebagai Hari Radio Sedunia dalam konferensi umum ke-36.

Hari Radio Internasional dipilih karena bertepatan dengan Hari Jadi Layanan Penyiaran Internasional PBB yang didirikan pada 13 Februari 1946.

Radio pertama kali ditemukan oleh Guglielmo Marconi pada tahun 1895 membuka jalan bagi perkembangan radio seluruh dunia. Pada tahun 1920, stasiun radio pertama kali berdiri di Pittsburgh Amerika Serikat. Dan di tahun 1994, radio mulai beralih ke format digital. Hal ini membuka era baru bagi radio streaming melalui internet.
 

Baca: DPR Minta TVRI dan RRI Batalkan Pemecatan Kontributor

Siaran radio tak bisa dipisahkan dari masyarakat luas. Radio berperan besar baik sebagai penyaji informasi maupun sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.

Tak hanya itu, radio juga memiliki peran strategis terutama dalam menjaga integritas dan persatuan bangsa, termasuk menjaga demokrasi. Melalui siarannya radio bisa menjadi media penyeimbang, penjernih, sekaligus penyejuk saat ajang Pemilu yang kerap kali panas karena perang strategi kampanye antar peserta Pemilu.

Stasiun siaran radio bisa berperan untuk menangkal hoax atau informasi yang tidak sesuai dengan fakta. Radio pun bisa berperan dalam menyampaikan pesan atau literasi yang baik kepada masyarakat.

Hingga saat ini jangkauan radio masih cukup luas di tengah masyarakat. Data Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika atau SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemkominfo tahun 2024 yang sekarang sudah berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut masyarakat Indonesia yang bergantung pada siaran radio mencapai 37% atau sekitar 57 juta orang.

Sementara itu, pengelola radio juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi terbaru termasuk dengan membangun platform digital yakni dengan siaran streaming.

Pakar komunikasi Geofakta Razali menyebut radio tidak akan tergerus waktu jika para pelakunya dapat memainkan strategi,  peningkatan inovasi, dan profitabilitas dengan baik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)