Harga kelapa bulat atau kelapa parut di sejumlah daerah terus melambung tinggi. Di Makassar, lonjakan harga ini sudah berlangsung selama lima bulan terakhir dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan hingga kini.
Pantauan Metro TV pagi tadi, Rabu, 23 April 2025 di Pasar Tradisional Pabaeng-baeng dan Pasar Daya, harga kelapa bulat melonjak drastis. Dari sebelumnya hanya Rp8.000 sampai Rp9.000 per buah, kini dijual seharga Rp12 ribu hingga Rp15 ribu per buah. Bahkan, modal pembelian dari pedagang kini mencapai Rp9.000 per buah, naik dari sebelumnya hanya Rp5.000 per buah.
Salah satu pedagang mengakui mengaku keuntungan yang didapat kini sangat tipis. Pedagang tidak bisa menaikkan harga terlalu tinggi karena daya beli masyarakat terus menurun. Kenaikan harga kelapa ini juga berdampak langsung pada para pelaku usaha makanan, seperti penjual kue dan masakan berbahan dasar santan.
Menurut pedagang, kenaikan harga kelapa ini dipicu oleh tingginya permintaan
ekspor. Harga kelapa di pasar global saat ini tengah naik, sehingga eksportir lebih memilih menjual ke luar negeri dibanding pasar dalam negeri.
Tak hanya harga yang naik, stok santan kemasan di pasaran juga menipis. Sejak Ramadan, berbagai merek santan kemasan di sejumlah toko di Makassar dilaporkan kosong.
Situasi serupa juga terjadi di Surabaya. Di Pasar Soponyono, misalnya. Harga kelapa besar kini dijual hingga Rp25 ribu per buah. Saat Lebaran lalu, harganya bahkan sempat menembus Rp40 ribu per buah. Sebelumnya, harga kelapa hanya berkisar Rp12 ribu sampai Rp13 ribu per buah.
“Biasanya harga kelapa besar Rp15 ribu, sekarang Rp25 ribu. Kaget pembeli, biasanya beli 10, sekarang cuma 5,” ujar pedagang kelapa di Surabaya Romlah dikutip dari
Metro Siang Metro TV pada Rabu, 23 April 2025.
Romlah berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga agar pasar kembali ramai. Terlebih pembeli tidak terus mengurangi belanja mereka.
Tak hanya kelapa bulat, harga santan murni pun ikut naik. Jika sebelumnya santan kental tanpa air dijual Rp35.000 sampai Rp40.000 per liter, kini naik menjadi Rp50.000 per liter.
Pedagang dan konsumen berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga kelapa. Hal ini agar pelaku usaha kecil dan masyarakat tidak terus tertekan oleh lonjakan harga ini.
(Tamara Sanny)