Jakarta: Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, menilai kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet (Setkab) Teddy Indra Wijaya dari Mayor menjadi Letnan Kolonel (Letkol) tidak lazim. Pasalnya, pengangkatan Teddy diketahui hanya menggunakan surat perintah, bukan surat keputusan, seperti yang lazim dilakukan dalam proses kenaikan pangkat di lingkungan militer.
Dia menjelaskan, bahwa secara umum, kenaikan pangkat militer dilakukan dalam dua periode dalam satu tahun. Namun, bagi Perwira Tinggi (Pati) TNI, kenaikan pangkat bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Hasanudin menegaskan pentingnya keterbukaan kepada masyarakat mengenai proses pengangkatan dan kenaikan pangkat di lingkungan TNI. Terlebih Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengatakan tidak mengeluarkan surat keputusan.
"Saya mengutip juga dari Panglima TNI, ternyata beliau tidak mengeluarkan surat keputusan, melainkan hanya surat perintah bahwa Mayor Teddy diperintahkan naik menjadi Letkol. Biasanya, kenaikan pangkat itu melalui surat keputusan berdasarkan usulan kenaikan pangkat yang diputuskan dalam mekanisme yang jelas. Namun, dalam kasus ini, kenaikan pangkat diberikan melalui surat perintah, yang umumnya digunakan untuk penugasan operasi," ujar TB Hasanudin dikutip
Primetime News Metro TV pada Selasa, 11 Maret 2025.
Seperti diketahui sebelumnya, Setkab Teddy Indra Wijaya naik pangkat satu tingkat dari Mayor menjadi Letkol. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen
TNI Wahyu Yudhayana.
"Saya sampaikan kepada rekan rekan media, bahwa Informasi tersebut memang betul ya," ungkap Wahyu saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Maret 2025.
Teddy resmi berpangkat Letkol per 25 Februari 2025. Wahyu mengeklaim kenaikan pangkat Teddy sudah sesuai dengan aturan berlaku.
"Itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di TNI dan dasar perundang-undangan undangan (Perpres), secara administrasi juga semua sudah dipenuhi," ungkapnya.
Teddy dikenal sebagai orang paling dekat Presiden Prabowo Subianto. Ia merupakan ajudan Presiden Prabowo sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
(Tamara Sanny)