Lumajang: Para siswa SD terpaksa digendong oleh para orang tuanya saat hendak menyeberangi Sungai Kali Regoyo, Lumajang, Jawa Timur, menuju ke tempat sekolah. Upaya yang sama juga dilakukan saat pulang sekolah.
Mereka terpaksa mengambil risiko tersebut karena tidak ada pilihan lain. Sebab Jembatan Limpas yang rusak tak kunjung diperbaiki.
Jembatan Limpas menjadi satu-satunya akses menuju tempat sekolah. Sementara sekolah mereka, SD Jugosari 03, belum bisa melakukan pembelajaran daring karena jaringan listrik terputus akibat banjir lahar.
Seperti diketahui, banjir lahar merusak sebanyak 22 jembatan pada Kamis, 18 April 2024. Salah satunya Jembatan Limpas.
Banjir lahar juga merusak 24 unit jaringan irigasi dan 11 rumah warga. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat 1.211 warga terdampak. Tiga di antaranya meninggal dunia.
BPBD Lumajang juga mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab banjir maupun tanah longsor masih berpotensi terjadi.