Tunisia dan Guinea-Bissau Izinkan Benderanya Dipakai Misi Kemanusiaan Menembus Gaza

2 May 2024 11:03

Beberapa negara sudah menyetujui untuk meminjamkan benderanya dalam pelayaran Freedom Flotilla. Di antaranya adalah Tunisia hingga Republik Guinea-Bissau setelah sempat menarik benderanya untuk dipakai dalam pelayaran.

Sebelumnya Israel menekan Republik Guinea-Bissau untuk menarik benderanya dari Kapal Flotilla yang akan digunakan misi kemanusiaan Freedom flotilla Break the Siege. Akibatnya misi kemanusiaan dunia menembus Gaza tersebut ditunda. 

Sebab tanpa adanya bendera, dalam peraturan pelayaran, kapal-kapal kemanusiaan ini tidak diperkenankan berlayar.

Tak hanya itu, Israel juga melakukan upaya-upaya lain untuk menghambat misi kemanusiaan itu. Di antaranya membongkar kembali bahan bantuan kemanusiaan yang sudah loading di kapal kargo serta berjaga di kawasan laut Mediterania untuk mengadang dan menangkap kapal FFC. 
 

Baca juga: Disabotase Israel, Misi ke Gaza Tertunda Lagi

Penundaan yang berlarut-larut ini membuat lebih dari 75% peserta Freedom Flotilla menembus Gaza telah kembali ke negara mereka. Mereka pulang duluan karena masalah izin tinggal serta adanya pekerjaan lain.

Namun tim kemanusiaan dari 40 negara yang telah kembali ke negara masing-masing tersebut akan kembali ke Turki, setelah seluruh persiapan dan masalah bendera pelayaran terselesaikan.

Sementara itu, enam warga negara Indonesia (WNI) masih tetap bersemangat untuk mengikuti misi kemanusiaan ini ke Gaza. Salah satunya Jurnalis Senior Metro TV Desi Fitriani. 

Misi dari Freedom Flotilla yakni mencoba menebus Gaza melalui jalur laut membawa bantuan makanan, peralatan kesehatan, dan kebutuhan hidup masyarakat Gaza yang merupakan donasi masyarakat dunia untuk Gaza. Hal ini dikarenakan selama 7 bulan terakhir bantuan kemanusiaan masih sulit untuk menembus Gaza. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)