Universitas Pertahanan RI Gelar Seminar Ketahanan Air

Menghadapi ancaman krisis air di 2025, Universitas Pertahanan Republik Indonesia menyelenggarakan seminar Water Security yang menghadirkan 15 perusahaan dengan teknologi termutakhir dalam menjaga ketahanan air. Universitas Pertahanan juga melakukan kerja sama dengan tiga perusahaan luar negeri untuk riset pengembangan teknologi.

Seminar Ketahanan Air bertajuk Technology for Indonesia menyadarkan kita akan nyatanya ancaman krisis air bersih. Untuk mengatasi hal itu, Universitas Pertahanan bekerja sama dengan dua perusahaan asal Prancis, Osmosun dan Ellipse Projects serta Blue Water dari Swedia melakukan kerja sama di sektor riset dan teknologi untuk memastikan ketahanan air di Indonesia.

"Masalah air ini sangat penting bagi masyarakat kita di samping pangan dan energi, jadi tahun ini kita fokus di sana. Kita akan terus mengembangkan proyek ini semaksimal mungkin bisa membantu masyarakat," tutur Rektor Universitas Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza. 

Langkah ini sesuai dengan arahan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang meminta untuk dilakukannya penelitian dan pengembangan teknologi sumber daya air untuk mencegah terjadinya kelangkaan air di masyarakat.

Kerja sama ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia yang turut hadir dalam seminar dan penandatanganan MoU. Baginya, permasalahan ketahanan air sebagai salah satu dampak pemanasan global telah mendapatkan perhatian dunia dan harus segera diatasi.