NEWSTICKER

Krisis Iklim Rugikan Negara Hingga Rp112,2 Triliun

N/A • 18 September 2022 12:50

Belakangan ini istilah krisis Iklim sering sekali digunakan. Krisis iklim digunakan untuk menggambarkan pemanasan global dan perubahan iklim sekaligus penyebabnya. PBB menyebut krisis iklim menimbulkan wilayah kehancuran yang belum dipetakan. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, laju emisi gas rumah kaca terus meningkat setiap tahunnya. Dari bencana akibat krisis iklim Indonesia bisa rugi Rp112,2 triliun.

Dari data badan meteorologi dunia bencana yang saat ini terjadi akibat krisis iklim naik lima kali lipat dalam lima dekade terakhir dan mengakibatkan kerugian USD300 juta atau tiga triliun rupiah per hari. Hal ini diakibatkan gagalnya negara-negara di dunia untuk mau mengurangi emisi rumah kaca mereka. 

Sebagai contoh terkini, yaitu banjir di Pakistan. Banjir tersebut menelan 1.400 orang meningal dunia. Selain itu satu per tiga wilayah Pakistan pun terendam akibatnya satu juta orang kehilangan tempat tinggal. Bencana banjir ini mengakibatkan kerugian lebih dari USD10 miliar.

Sementara itu di Indonesia, menurut data bencana Indonesia per Agustus 2022 ada sekitar 2.288 benacana alam dengan rincian 888 bencana banjir, lalu cuaca ekstrem sebanyak 773 kejadian, dan tanah longsor 425 kejadian. Wialayah paling banyak terjadi bencana, menurut data ada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, laju emisi gas rumah kaca terus meningkat setiap tahunnya. Dari bencana akibat krisis iklim Indonesia bisa rugi Rp112,2 triliun. Upaya yang dilakukan Indonesia untuk mengurangi dampak krisis iklim ini yaitu dengan mengurangi 29% emisi Co2dan 41% pada 2030. Pemerintah melalui kebijakan fiskal juga terus mendukung transisi energi, lalu ada kebijakan peralihan kendaraan bermotor ke listrik sebagai langkah pengurangan emisi. 

Berbeda dengan PBB, menurut mereka, negara-negara G20 berkontribusi menghasilkan 80?ri emisi dunia. PBB menekankan komiten dari negara seperti Indonesia dan bantuan dari negara kaya lainnya untuk serius membahas krisis iklim. 

Dalam rangkaian kegiatan G20 tahun ini, krisis iklim kerap dibahas apalagi Indonesia sebagai tuan rumah dan negara kepulauan tentu punya kepentingan dalam mengajak dan menekan negara-negara maju untuk sama-sama berkomitmen menangani masalah ini. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Aditya Putra Pratama)