Gerilya Koalisi Besar Gagal?
N/A • 4 May 2023 21:17
Manuver Presiden Jokowi mengumpulkan enam ketua umum partai politik di Istana Presiden, Selasa (2/5/2023) malam, ditengarai tidak hanya membahas persoalan ekonomi, tapi juga politik pilpres 2024. Keaktifan Presiden Jokowi dalam berbagai peristiwa politik belakangan ini memunculkan kritik. Presiden dinilai terlalu ikut campur dalam urusan pilpres 2024.
Pertemuan antara elite politik jelang pemilu presiden 2024 semakin gencar. Bahkan Presiden Jokowi ikut mengumpulkan para ketua umum parpol pendukung pemerintah di Istana Presiden. Dalam konteks pemimpin pemerintahan, Presiden Jokowi harusnya menjadi wasit yang netral dalam pilpres 2024, meskipun secara pribadi jokowi memiliki hak politik. Diduga ada upaya membuat koalisi besar mendukung salah satu capres yang tentunya direstui Presiden Jokowi.
Meski sudah dikumpulkan di Istana, namun hanya selang sehari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tetap saja melakukan pertemuan dengan sejumlah ketua umum parpol, di antaranya Golkar dan Demokrat.
Usai pertemuan Muhaimin dengan Airlangga, Airlangga mengatakan pertemuan ini adalah tindaklanjut dari pertemuan Jokowi dengan para pimpinan parpol pendukung pemerintah di Istana, Selasa (2/5/2023) malam.
Bahkan diakui oleh Airlangga pertemuannya dengan Muhaimin bertujuan untuk merealisasikan rencana terbentuknya koalisi besar. Kedua parpol akan menggelar komunikasi dengan parpol lain, khususnya membahas soal peleburan Koalisi Indonesia Bersatu serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Sebelumnya, Muhaimin mengunjungi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023) yang berlangsung sekitar dua jam. Usai pertemuan, Muhaimain mengakui ada keinginan untuk mengajak Demokrat dalam koalisi besar.
Namun Muhaimain mengatakan keyakinan Demokrat tidak bisa diganggu. Sementara AHY mengatakan, jika sejumlah parpol ingin melanjutkan pemerintahan, namun Demokrat bersama NasDem dan PKS menginginkan perubahan.
(Dwiki Feriyansyah)