PDIP Ingatkan Gibran Soal ‘Dansa Politik’

Partai Gerindra telah menepis pertemuan Prabowo dengan Gibran di Surakarta adalah manuver politik untuk mendapat dukungan dari trah Jokowi. Kendati demikian, yang dilakukan Prabowo pekan lalu telah membuat PDIP cemas dan mengingatkan Wali Kota Surakarta itu soal dansa-dansa politik.

Wara-wiri Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menemui putra Presiden Joko Widodo sebetulnya sudah berkali-kali dilakukan. Bahkan, Prabowo juga pernah mengundang Gibran ke kediamannya di Hambalang, Bogor.

Keduanya saat itu sempat berkuda bersama, sebuah suguhan dari Prabowo ketika menyambut tamu istimewa. Namun, baru kali ini PDIP bersikap atas pertemuan keduanya. PDIP sampai mewanti-wanti Wali Kota Surakarta itu soal maraknya dansa-dansa politik menjelang pemilu.

“Dalam pemilu ini, banyak yang melakukan dansa-dansa politik, sehingga kita harus kokoh,” tegas Sekjen PDIP Hasto Kristianto.

PDIP sepertinya mulai resah dengan manuver Prabowo Subianto yang mencoba mendekati trah Joko Widodo. Terlebih, sudah dapat dipastikan Prabowo adalah salah satu pesaing Ganjar Pranowo yang sudah didukung secara resmi oleh PDIP dan PPP.

Partai Gerindra talah menepis tuduhan bermanuver mendekati keluarga Jokowi. Namun, mereka mengaku tak menolak dukungan dari para pendukung Jokowi atas pencapresan Prabowo.

"Tidak, pak Prabowo ke Solo itu bagian dari rute perjalanan. Beliau dari Pekalongan terus menuju Solo karena besok paginya beliau harus terbang menuju ke Pacitan naik heli,” ucap Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Sebagai petugas partai, Jokowi idealnya tegak lurus dengan arahan PDIP yang telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Namun, yang terlihat belakangan Jokowi justru tetap pada pendiriannya, orak kesusu, orak grasa –grusu.