Polemik santri di Pondok Pesantren Al-Zaytun terpapar ajaran Negara Islam Indonesia (NII) dibantah oleh salah seorang alumni, Muhammad Ikhsan. Ia menegaskan santri tidak dikaderisasi untuk NII, pelajaran yang diberikan pun normal dan tidak ada doktrin NII. Namun, ia menduga Ponpes Al-Zaytun ini menjadi tameng untuk menyembunyikan keberadaan NII.
"Santri Al-Zaytun itu enggak terkait (NII) sama sekali. Kita itu cuma jadi tamengnya aja," kata Muhammad Ikhsan.
Menurutnya, penghuni Al-Zaytun terbagi atas tiga bagian yakni santri, eksponen, dan karyawan. Ikhsan berpendapat bahwa eksponen dan karyawan lah yang terpapar ajaran NII.
Ikhsan juga buka suara soal penyimpangan yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun. Ia memastikan, hal tersebut tidak dilakukan oleh santri. Seperti, saf atau barisan jemaah pria dan wanita sejajar dalam satu barisan ketika salat Id.
"Bukan santri. Ketika salat Idulfitri itu santri sedang liburan di masyarakat," jelasnya.
Jemaah yang melakukan salat dengan tata cara tersebut, disebut Ikhsan sebagai pihak underground. Pihak tersebut, hanya datang saat momentum tertentu.
"Mereka semua itu datang cuma di momen tertentu saja," tegasnya.